Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Visa berencana memulai operasi di Suriah setelah mencapai kesepakatan dengan bank sentral negara itu mengenai roadmap pengembangan ekosistem pembayaran digital.
“Fokus awal adalah bekerja sama dengan lembaga keuangan berlisensi untuk membangun fondasi pembayaran yang kuat dan aman. Ini mencakup penerbitan kartu pembayaran serta pengaktifan dompet digital dengan standar global,” kata Visa dalam pernyataannya.
Baca Juga: AS Perketat Pemeriksaan Visa H-1B, Fokus pada Riwayat “Sensor” dan Moderasi Konten
Pada November lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) melakukan kunjungan ke Damaskus dan akan memberikan bantuan teknis dalam hal regulasi sektor keuangan, rehabilitasi sistem pembayaran dan perbankan, serta peningkatan kapasitas bank sentral dalam menerapkan kebijakan moneter. Hal ini guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil serta memperkuat pengawasan terhadap sistem perbankan.
Selama perang saudara, perbankan Suriah sebagian besar terputus dari sistem keuangan global. Hal ini terjadi setelah tindakan keras Presiden Bashar al-Assad terhadap demonstrasi anti-pemerintah pada 2011 mendorong negara-negara Barat menjatuhkan sanksi luas, termasuk terhadap bank sentral.
Assad kemudian digulingkan dalam ofensif yang dipimpin kelompok pemberontak Islamis tahun lalu, dan pemerintahan interim bergerak memulihkan hubungan internasional. Upaya tersebut berpuncak pada pertemuan di Riyadh pada Mei antara Presiden interim Ahmed al-Sharaa dan Presiden AS Donald Trump, yang dilanjutkan dengan kunjungan Sharaa ke Gedung Putih bulan lalu.
Sejak itu, AS melonggarkan sebagian besar sanksi yang diberlakukan sebelumnya. Pemerintah Eropa juga mengumumkan berakhirnya sanksi ekonomi mereka terhadap Suriah.













