Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Putin mengatakan Rusia dan UEA bekerja sama sebagai bagian dari OPEC+, yang anggotanya memproduksi lebih dari 40% minyak dunia, dan menambahkan bahwa mereka akan membahas konflik Israel-Hamas dan Ukraina.
Dia kemudian menuju ke Riyadh untuk melakukan pembicaraan tatap muka pertamanya dengan MbS sejak Oktober 2019 – beberapa hari setelah pertemuan penting OPEC+ ditunda karena perbedaan pendapat – menggantikan kunjungan MBS ke Moskow.
Kunjungan terakhir Putin ke wilayah tersebut adalah pada Juli 2022, ketika ia bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei di Iran. Presiden Rusia dijadwalkan menjamu timpalannya dari Iran Ebrahim Raisi di Moskow pada hari Kamis.
Putin dan MbS
Kremlin mengatakan, selain minyak, Putin dan MbS akan membahas perang antara Israel dan Hamas, situasi di Suriah dan Yaman, dan isu-isu seperti memastikan stabilitas di Teluk. Seorang ajudan Putin mengatakan, Ukraina juga akan menjadi topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Putin dan MbS, yang bersama-sama mengendalikan seperlima produksi minyak setiap hari, telah lama menjalin hubungan dekat, meski keduanya terkadang dikucilkan oleh Barat.
Baca Juga: Putin: Ngomong-Ngomong, Rusia Tak Pernah Tolak Pembicaraan Damai dengan Ukraina
Pada KTT G20 tahun 2018, hanya dua bulan setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi, Putin dan MbS melakukan tos dan berjabat tangan sambil tersenyum. Pertemuan pertama hari Rabu sama hangat dan santainya.