kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Vladimir Putin Undang Presiden Mongolia untuk Hadiri KTT BRICS Bulan Depan


Rabu, 04 September 2024 / 06:57 WIB
Vladimir Putin Undang Presiden Mongolia untuk Hadiri KTT BRICS Bulan Depan
ILUSTRASI. Vladimir Putin mengundang mitranya dari Mongolia untuk menghadiri KTT BRICS berikutnya yang bakal dihelat di Rusia bulan depan. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang mitranya dari Mongolia untuk menghadiri KTT BRICS berikutnya yang bakal dihelat di Rusia bulan depan.

“Saya ingin mengakhiri sambutan pembukaan saya dengan mengundang Anda ke Rusia, ke Kazan, tempat kami akan menjadi tuan rumah KTT BRICS tahun ini,” kata Putin kepada Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh selama kunjungannya ke ibu kota Mongolia, Ulaanbaatar.
 
Mengutip The Moscow Times, BRICS, yang awalnya dibentuk pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, bertujuan untuk menyatukan negara-negara ekonomi berkembang terpenting di dunia, serta bertindak sebagai penyeimbang politik dan ekonomi bagi negara-negara kaya di Barat.
 
Kelompok negara tersebut diperluas awal tahun ini hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. 
 
Putin memberi tahu Khurelsukh bahwa Rusia akan menjadi anggota BRICS pertama yang menyelenggarakan pertemuan puncak setelah perluasan kelompok tersebut, yang akan berlangsung pada 22-24 Oktober.
 
“Ini akan menjadi acara pertama di tingkat ini setelah perluasan organisasi ini. Saya harap Anda akan berpartisipasi dalam BRICS Outreach—format BRICS Plus,” kata Putin.
 
Kedatangan Putin di Mongolia pada Senin malam menandai perjalanan pertamanya ke negara anggota Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), sejak badan tersebut mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada Maret 2023 atas dugaan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.
 
 
Melansir Fox News, Putin kerap berhati-hati menghindari kunjungan ke negara-negara yang merupakan penandatangan Statuta Roma, sehingga membuat mereka tunduk pada yurisdiksi ICC. 
 
Rusia – bersama dengan negara-negara besar lainnya seperti AS, China, India, dan Israel – bukanlah penandatangan dan dengan demikian tidak bertanggung jawab kepada ICC.
 
Akan tetapi, setiap kunjungan ke negara penandatangan Statuta Roma akan membuat Putin terancam ditangkap.
 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×