CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Waduh, AS tabuh genderang perang dagang dengan Prancis


Selasa, 03 Desember 2019 / 08:05 WIB
Waduh, AS tabuh genderang perang dagang dengan Prancis
ILUSTRASI. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden AS Donald Trump berbincang saat sesi pengambilan foto di KTT G7 di Biarritz, Prancis, 25 Agustus 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) berencana mengenakan tarif hingga 100% atas impor barang asal Prancis senilai US$ 2,4 miliar, mulai champagne, tas, hingga keju.

Keputusan tersebut Washington ambil setelah menyimpulkan, bahwa pajak layanan digital yang baru Prancis berlakukan bisa membahayakan perusahaan teknologi AS.

Menurut Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), penyelidikan atas "Bagian 301" menemukan, pajak Prancis tidak konsisten dengan prinsip-prinsip kebijakan pajak yang berlaku di dunia internasional, dan sangat memberatkan bagi perusahaan-perusahaan AS yang terkena dampak, termasuk Google, Facebook, Apple, dan Amazon.

Baca Juga: Antisipasi perubahan iklim, Prancis minta bank & asuransi pangkas eksposur batubara

Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menyebutkan, Pemerintahan Donald Trump juga sedang menjajaki, apakah akan membuka penyelidikan serupa terhadap pajak layanan digital yang Austria, Italia, dan Turki berlakukan.

"USTR fokus pada tindakan melawan proteksionisme yang berkembang di negara-negara anggota Uni Eropa, yang secara tidak adil, baik melalui pajak layanan digital ataupun upaya lain, yang menargetkan perusahaan-perusahaan layanan digital AS terkemuka," kata Lighthizer, Senin (2/12), seperti dikutip Reuters.

Untuk itu, USTR akan mengumpulkan masukan dari masyarakat tentang daftar tarif yang AS kenakan atas impor Prancis pada 14 Januari 2020, dan mengadakan dengar pendapat publik di 7 Januari. Tapi, itu tidak menentukan tanggal efektif pemberlakuan tarif 100%.

Yang terang, daftar menargetkan beberapa produk dengan tarif impor 25% yang AS kenakan, termasuk anggur, tas tangan, dan produk kecantikan, yang akan memukul keras raksasa barang mewah Prancis LVMH dan produsen kosmetik L'Oreal.

Baca Juga: Dukungan atas UU HAM Hong Kong dapat memukul AS, China, bahkan Hong Kong

Rencana ini mendapat dukungan dari anggota Parlemen dan asosiasi industri teknologi AS. "Pajak layanan digital Prancis tidak masuk akal, proteksionis, dan diskriminatif," sebut Senator Charles Grassley dan Ron Wyden dari Partai Republik dan Demokrat di Komisi Keuangan Senat AS, dalam pernyataan bersama.

Juru bicara Kedutaan Prancis di Washington belum merespons pertanyaan dari Reuters soal rencana AS mengenakan tarif 100% atas barang impor negeri mode.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×