Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menurut otoritas kesehatan AS, Selasa (28/7/2021), warga Amerika yang sudah divaksinasi penuh terhadap Covid-19 harus kembali mengenakan masker di tempat-tempat umum dalam ruangan di daerah-daerah di mana virus corona menyebar dengan cepat.
Melansir Reuters, dalam pedoman pengetatan yang dikeluarkan awal bulan ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga merekomendasikan semua siswa, guru, dan staf di sekolah untuk taman kanak-kanak hingga kelas 12 memakai masker terlepas dari apakah mereka sudah divaksinasi atau belum.
Asal tahu saja, kasus virus corona AS telah mengalami lonjakan karena varian Delta yang sangat menular. Sekarang ini, varian Delta menyumbang lebih dari 80% kasus virus corona di AS.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa peningkatan vaksinasi dan pemakaian masker akan membantu Amerika Serikat menghindari penguncian pandemi, penutupan dan penutupan sekolah yang dihadapi negara itu pada tahun 2020.
Baca Juga: Begini gambaran hidup bersama virus Covid-19, jika corona tak bisa hilang
“Kami tidak akan kembali ke kebijakan tersebut,” kata Biden seperti yang dilansir Reuters.
CDC mengatakan bahwa 63,4% negara bagian AS memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi untuk menerapkan pengenaan masker dalam ruangan dan harus segera melanjutkan kebijakan tersebut. Manhattan, Los Angeles dan San Francisco memenuhi kriteria transmisi seperti halnya seluruh negara bagian Florida. Namun tidak demikian halnya dengan Chicago dan Detroit.
Presiden Federasi Guru Amerika Randi Weingarten memuji panduan masker CDC yang baru dalam sebuah pernyataan. Dia menyebutnya sebagai tindakan pencegahan yang diperlukan sampai anak-anak di bawah 12 tahun dapat menerima vaksin Covid-19 dan lebih banyak orang Amerika di atas 12 tahun mendapatkan vaksinasi.
Baca Juga: Ahli: Vaksin Covid-19 beri perlindungan sangat kuat terhadap corona jenis apapun
Panduan CDC sebelumnya untuk sekolah hanya meminta siswa yang tidak divaksinasi untuk memakai masker.
Namun, rekomendasi CDC yang baru tidak mengikat dan banyak orang Amerika, terutama di negara bagian yang condong ke Partai Republik, mungkin memilih untuk tidak mengikutinya. Setidaknya delapan negara bagian melarang sekolah mewajibkan masker.
Dr Isaac Weisfuse, seorang ahli epidemiologi medis di Cornell University Public Health, mengatakan perubahan itu dibenarkan tetapi percaya bahwa resistensi mungkin terjadi di antara beberapa orang.
"Saya pikir kami akan mendapat pukulan balik karena saya pikir orang mungkin melihatnya sebagai kemunduran," katanya.
Amerika Serikat memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian infeksi baru, terhitung satu dari setiap sembilan kasus yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari. Rata-rata tujuh hari untuk kasus baru telah meningkat tajam dan mencapai 57.126, masih sekitar seperempat dari puncak pandemi.
Dua bulan lalu, ketika CDC mengumumkan bahwa orang yang divaksinasi lengkap dapat melepaskan masker mereka, jumlah infeksi Covid-19 sedang menurun. Vaksinasi telah melambat secara dramatis dan hanya 58% orang yang memenuhi syarat yang divaksinasi penuh.
Baca Juga: Studi baru: Konsumsi kopi dan sayur turunkan risiko terinfeksi virus corona
Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan studi baru menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksinasi lengkap dan terinfeksi, membawa virus sebanyak orang yang tidak divaksinasi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin dapat menularkan infeksi kepada orang lain.
"Sangat penting bagi orang untuk memahami bahwa mereka dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain," katanya.
Pada hari Senin, pemerintahan Biden mengkonfirmasi tidak akan mencabut pembatasan perjalanan internasional yang ada, dengan alasan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 dan adanya prediksi bahwa mereka akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.