kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Warren Buffett, Bill Gates, dan Michael Burry Menyukai Investasi Lahan Pertanian


Sabtu, 16 Maret 2024 / 00:09 WIB
Warren Buffett, Bill Gates, dan Michael Burry Menyukai Investasi Lahan Pertanian
ILUSTRASI. Berkshire Hathaway CEO Warren Buffett talks to reporters prior to the Berkshire annual meeting in Omaha, Nebraska May 2, 2015. REUTERS/Rick Wilking


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga investor terkemuka di dunia ini, meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, ternyata memiliki banyak kesamaan dalam pilihan investasi mereka.  

Warren Buffett, yang membangun kekayaannya melalui akuisisi bisnis strategis; Bill Gates, yang berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 125 miliar melalui Microsoft Corp. yang didirikannya pada tahun 1975; dan Michael Burry, yang terkenal karena meramalkan jatuhnya pasar perumahan AS pada tahun 2008 dan sering disebut sebagai investor "Big Short".

Salah satu pilihan investasi yang mencolok bagi mereka adalah lahan pertanian. Meskipun terdengar biasa, investasi ini menarik perhatian karena ketahanannya terhadap inflasi dan resesi, menjadikannya salah satu aset terbaik untuk melindungi risiko portofolio. 

Baca Juga: Warren Buffett, Bill Gates dan Michael Burry Menyukai Satu Jenis Investasi Ini

Selama 50 tahun terakhir, median keuntungan lahan pertanian yang disesuaikan dengan inflasi mencapai 6,1% per tahun, dengan pendapatan pertanian bersih yang disesuaikan dengan inflasi mencapai US$ 167,3 miliar pada tahun 2022 menurut Departemen Pertanian AS.

Saat pasar saham mengalami penurunan tajam pada kuartal pertama tahun 2020, nilai lahan pertanian hanya mengalami penurunan kecil sebesar 0,1%, menunjukkan ketahanannya terhadap kemerosotan ekonomi. Namun, pandemi COVID-19 menandai kuartal negatif kedua bagi lahan pertanian dalam tiga dekade terakhir.

Kecintaan Buffett dan Gates pada Lahan Pertanian juga cukup mencolok. Buffett, sejak masa sekolah menengahnya, telah tertarik pada lahan pertanian dan saat ini memiliki lahan seluas minimal 400 hektar. 

Baca Juga: Mengenal 5 Orang Terkaya Singapura yang Memiliki Total Aset Sekitar Rp 779 Triliun

Dia bahkan menyatakan kesiapannya untuk menginvestasikan lebih dalam pada lahan pertanian jika diberi kesempatan. Sementara itu, Gates, pemilik lahan swasta terbesar di Amerika Serikat dengan 270.000 hektar lahan pertanian, mempertahankan kepemilikannya dengan alasan ingin membuat peternakan-peternakannya lebih produktif.

Di sisi lain, Burry fokus pada perolehan lahan pertanian dengan sumber air yang memadai, meyakini bahwa lahan pertanian yang produktif dengan akses air akan menjadi sangat berharga di masa depan.

Meskipun pasar perumahan terus mengalami fluktuasi, harga lahan pertanian diprediksi akan terus meningkat karena sifatnya yang tidak elastis.

Baca Juga: Bill Gates Suka Perusahaan Pembagi Dividen, Ini Tiga Saham Andalannya

Dengan adanya hambatan makroekonomi seperti kerawanan pangan di tengah perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, lahan pertanian domestik tetap diminati sebagai investasi yang stabil. 

Dengan demikian, investasi dalam lahan pertanian telah menjadi pilihan yang menarik bagi Buffett, Gates, dan Burry, masing-masing dengan kepercayaan dan strategi investasi mereka sendiri.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×