Sumber: The Motley Fool | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Domino's Pizza
Domino's melaporkan hasil keuangan yang menggembirakan pada kuartal kedua. Pendapatan meningkat 4% menjadi US$ 1,1 miliar berkat kombinasi pertumbuhan penjualan di toko yang sama sebesar 3,4% dan 178 pembukaan toko baru. Sementara itu, laba GAAP turun 6% menjadi US$ 3,81 per saham dilusian, tetapi hal ini disebabkan oleh kerugian investasi strategis.
Laba operasional, metrik yang lebih relevan, meningkat 15% menjadi US$ 225 juta.
Tesis investasi Domino's berpusat pada skala dan otoritas merek. Perusahaan ini merupakan perusahaan pizza terbesar di dunia yang diukur berdasarkan penjualan, dengan lebih dari 21.500 gerai di 90 negara.
Perusahaan ini telah membedakan dirinya melalui kepemimpinan teknologi. Sebagai salah satu contoh, perusahaan ini menggunakan AI untuk memastikan kualitas pesanan dan melacak sentimen konsumen secara daring. Akibatnya, penjualan di toko yang sama secara konsisten melampaui pesaing terbesarnya.
Pada tahun 2023, Domino's memperkenalkan strategi "Hungry for More", sebuah kerangka kerja lima tahun yang menargetkan pertumbuhan penjualan ritel tahunan sebesar 7% dan pertumbuhan pendapatan operasional tahunan sebesar 8% hingga tahun 2028.
Perusahaan berencana mencapai target tersebut dengan membuka 5.500 gerai baru, serta menarik lebih banyak pelanggan ke gerai yang sudah ada melalui penawaran promosi dan inovasi menu.
Tonton: Bill Gates Siap Donasikan 99% Kekayaannya untuk Afrika. Nilainya Capai Rp 3.249 Triliun
"Pilar-pilar strategis Hungry for More kami bekerja sama untuk menghasilkan lebih banyak penjualan, lebih banyak gerai, dan lebih banyak keuntungan," jelas CEO Domino's Russ Weiner kepada para analis dalam laporan pendapatan kuartal kedua.
Ia juga bilang bahwa Parmesan Stuffed Crust Pizza yang baru-baru ini diperkenalkan telah menjadi salah satu menu baru terpopuler dalam sejarah perusahaan. Weiner juga menyebutkan integrasi dengan DoorDash dan Uber, yang ia yakini "akan meningkatkan kesadaran" di tahun-tahun mendatang.
Wall Street memperkirakan pendapatan Domino's akan meningkat sebesar 10% per tahun selama tiga tahun ke depan. Hal ini membuat valuasi saat ini yang mencapai 27 kali lipat pendapatan terlihat agak mahal.