Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli
2. Utamakan Kualitas dan Nilai
Buffett dikenal sebagai pelaku investasi nilai (value investing), yakni membeli saham perusahaan berkualitas yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya.
Ia mencari bisnis dengan pendapatan stabil, arus kas kuat, dan utang rendah.
Baca Juga: Bill Gates Beberkan 4 Hal yang Patut Diwaspadai Generasi Mendatang
Ia pun terkenal dengan prinsip: “Jika Anda tidak bersedia memegang saham selama 10 tahun, jangan memilikinya selama 10 menit.” Contoh keberhasilannya adalah investasi jangka panjang di Apple dan Coca-Cola.
3. Terus Belajar dari Kesalahan
Kesuksesan investasi tak lepas dari proses belajar, termasuk dari kesalahan. Buffett sendiri mengakui pernah lalai menangkap peluang investasi besar.
Mitranya, mendiang Charlie Munger, menekankan pentingnya keberanian dan kecerdasan untuk bertindak saat peluang besar muncul.
Bila belum cukup paham, Anda bisa bekerja sama dengan penasihat keuangan atau menggunakan aplikasi investasi yang tersedia.
Baca Juga: Warren Buffett Peringatkan Potensi Bahaya dari Kebijakan Fiskal yang Sembrono
Fokus, mulai dini, dan terus belajar—itulah prinsip yang dibagikan dua tokoh besar ini dalam membangun kekayaan mereka. Prinsip yang sederhana, namun sangat kuat bila diterapkan dengan konsisten.