Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett dan Bill Gates, dua miliarder ternama dunia, pernah diminta untuk menuliskan satu kata yang merangkum rahasia kesuksesan mereka.
Tanpa saling mengetahui jawaban masing-masing, keduanya menulis kata yang sama: Fokus.
Bill Gates menjelaskan bahwa obsesi masa mudanya terhadap *coding* menjadi fondasi kesuksesannya.
Baca Juga: Bill Gates Ungkap Empat Hal yang Harus Diwaspadai Generasi Mendatang
Ia mulai menekuni pemrograman sejak usia 13 tahun, lalu mendirikan Microsoft, dan kini masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia dengan kekayaan sekitar US$ 127 miliar menurut Forbes.
Buffett juga menunjukkan pola yang sama. Sejak usia 11 tahun, ia sudah menginvestasikan seluruh tabungannya untuk membeli saham.
Kecintaannya pada dunia investasi sejak dini membawanya menjadi salah satu investor tersukses sepanjang masa, dengan kekayaan lebih dari US$ 160 miliar.
Buffett pernah bercerita bahwa ayah Gates pernah mengumpulkan sejumlah tokoh sukses dan meminta mereka menuliskan satu kata kunci keberhasilan.
Baca Juga: Selain Kerja Keras, Ini Kunci Kesuksesan Menurut Warren Buffett
Tanpa saling memberi tahu, Buffett dan Gates sama-sama menulis "fokus". “Gates fokus pada perangkat lunak, saya fokus pada investasi. Memulai sejak muda memberi kami keunggulan besar,” ujar Buffett.
Bagi Anda yang ingin meniru etos kerja mereka, berikut tiga strategi investasi berbasis fokus yang dapat diterapkan:
1. Mulai Sedini Mungkin dan Konsisten
Semakin awal Anda mulai berinvestasi, semakin besar peluang mendapatkan hasil optimal berkat compound interest atau bunga majemuk.
Buffett menggambarkannya seperti membangun bola salju di bukit panjang—semakin lama bergulir, semakin besar hasilnya. Anda bisa mulai lewat saham, reksa dana, atau akun pensiun seperti 401(k) atau IRA. Yang terpenting, tetap fokus dan konsisten.
2. Utamakan Kualitas dan Nilai
Buffett dikenal sebagai pelaku investasi nilai (value investing), yakni membeli saham perusahaan berkualitas yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya.
Ia mencari bisnis dengan pendapatan stabil, arus kas kuat, dan utang rendah.
Baca Juga: Bill Gates Beberkan 4 Hal yang Patut Diwaspadai Generasi Mendatang
Ia pun terkenal dengan prinsip: “Jika Anda tidak bersedia memegang saham selama 10 tahun, jangan memilikinya selama 10 menit.” Contoh keberhasilannya adalah investasi jangka panjang di Apple dan Coca-Cola.
3. Terus Belajar dari Kesalahan
Kesuksesan investasi tak lepas dari proses belajar, termasuk dari kesalahan. Buffett sendiri mengakui pernah lalai menangkap peluang investasi besar.
Mitranya, mendiang Charlie Munger, menekankan pentingnya keberanian dan kecerdasan untuk bertindak saat peluang besar muncul.
Bila belum cukup paham, Anda bisa bekerja sama dengan penasihat keuangan atau menggunakan aplikasi investasi yang tersedia.
Baca Juga: Warren Buffett Peringatkan Potensi Bahaya dari Kebijakan Fiskal yang Sembrono
Fokus, mulai dini, dan terus belajar—itulah prinsip yang dibagikan dua tokoh besar ini dalam membangun kekayaan mereka. Prinsip yang sederhana, namun sangat kuat bila diterapkan dengan konsisten.