kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Worldline & Ingenico merger bentuk perusahaan pembayaran terbesar keempat di dunia


Senin, 03 Februari 2020 / 17:57 WIB
Worldline & Ingenico merger bentuk perusahaan pembayaran terbesar keempat di dunia
ILUSTRASI. Merger antara dua perusahaan pembayaran Worldline dan Ingenico yang berasal dari Prancis membuatnya jadi perusahaan pembayaran keempat terbesar di dunia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - PARIS. Perusahaan pembayaran Worldline sepakat untuk mengakuisisi perusahaan kompetitornya Perancis Ingenico (INGC) senilai € 7,8 miliar setara US$ 8,6 miliar.

Dengan akuisisi tersebut, perusahaan teknologi Prancis tersebut tak akan membentuk penyedia layanan pembayaran terbesar keempat di dunia dan menjadi jawara di Eropa.

Pengambilalihan Ingenico, di mana perusahaan Prancis Atos sebagai pemegang saham utamanya, yang dilakukan oleh Wordline merupakan contoh terbaru dari konsolidasi di sektor pembayaran.

Baca Juga: Operasional pemain dompet elektronik asing di Indonesia masih terhambat

Meningkatnya penggunaan smartphone untuk pembayaran online telah menciptakan semakin banyak kompetisi. Dengan merger dan akuisisi, memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemangkasan biaya.

Mengutip Bloomberg, Senin (3/2), pemegang saham Ingenico akan menerima € 123,10 per saham dalam bentuk tunai atau dalam campuran uang tunai dan saham. Itu 17% lebih tinggi dari harga penutupan hari Jumat. Worldline juga menawarkan untuk membeli obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham Ingenico.

Chief Executive Officer Worldline Gilles Grapinet mengatakan, dengan kesepakatan tersebut, Worldline akan menjadi platform pilihan untuk konsolidasi lebih lanjut di Eropa. Nantinya, pemegang saham Worldline akan memiliki sekitar 65% dari perusahaan gabungan keduanya.

Nantinya Gilles akan menjadi CEO perusahaan gabungan dan Ketua Ingenico Bernard Bourigeaud bakal menjadi ketua non-eksekutif.

Kesepakatan itu muncul setelah beberapa tahun yang penuh tantangan bagi Ingenico, yang menyediakan layanan pemrosesan pembayaran kepada pelanggan termasuk bank, pengecer dan situs e-commerce, dan merupakan salah satu dari sedikit perusahaan besar yang tetap independen dalam industri pembayaran yang berkonsolidasi cepat di Eropa.

Baca Juga: UBS hingga Morgan Stanley potong bonus gaji karyawan tahun lalu, kenapa?

Pada bulan November 2018, CEO Ingenico Philippe Lazare diminta mundur setelah permintaan dari dewan. Lazare telah memimpin perusahaan selama 11 tahun, tetapi berada di bawah tekanan kinerja. Chief Operating Officer Nicolas Huss mengambil alih sebagai CEO.

Investor negara Prancis dan pemegang saham Ingenico Bpifrance mengatakan mendukung penuh kesepakatan itu dan dalam sebuah pernyataan mengatakan berkomitmen untuk menyumbangkan saham Ingenico-nya ke penawaran publik Worldline dan bermaksud menjadi pemegang saham referensi jangka panjang dari entitas gabungan.

Ingenico selama bertahun-tahun telah berusaha memfokuskan kembali dari bisnis warisannya - menangkap transaksi atas nama bank atau perusahaan kartu kredit menggunakan terminal perangkat keras di toko-toko, menuju layanan baru di bidang-bidang seperti belanja online.

"Kombinasi Worldline dan Ingenico menawarkan kesempatan unik untuk menciptakan juara Eropa yang tak perlu dalam pembayaran. Transaksi ini terjadi pada saat percepatan konsolidasi industri," kata Ketua Ingenico Bernard Bourigeaud.

Merger antara dua perusahaan ini diperkirakan akan menghasilkan penghematan biaya sekitar € 250 juta pada tahun 2024. Worldline menargetkan transaksi yang masih memerlukan persetujuan regulator itu bisa rampung pada kuartal III-2020.

Baca Juga: Kesepakatan merger AbbVie-Allergan US$ 63 miliar dibantu Nestle dan AstraZeneca

Sektor teknologi keuangan berkonsolidasi cepat, dengan pembayaran global ditetapkan mencapai US$ 3 triliun per tahun pada tahun 2023 karena lebih banyak orang beralih dari uang tunai ke pembayaran digital untuk penjualan online dan high-street, menurut penelitian oleh perusahaan konsultan McKinsey.

Pada tahun 2019, Fidelity National Information Services (FIS) membeli Worldpay sekitar US$ 35 miliar, sementara Fiserv Inc membeli First Data Corp sebesar US$ 22 miliar.

Dalam rencana transaksi itu, Morgan Stanley dan Cardinal Partners akan jadi penasihat keuangan untuk Worldline. Sementara Ingenico akan menggandeng Goldman Sachs Paris dan Rothschild.




TERBARU

[X]
×