Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk menstabilkan persaingan sengit mereka sehingga tidak mengarah ke konflik, tetapi gagal menghasilkan terobosan besar selama kunjungan langka ke Beijing oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Presiden China Xi Jinping menyambut kemajuan setelah berjabat tangan dengan Blinken di Aula Besar Rakyat, tempat megah yang biasanya disediakan untuk menyambut para kepala negara.
Diplomat top AS dan Xi sama-sama menekankan pentingnya memiliki hubungan yang lebih stabil, karena setiap konflik antara dua ekonomi terbesar dunia akan menciptakan gangguan global.
Baca Juga: Bursa Saham Asia Jatuh karena Penurunan Suku Bunga Moderat China
China menolak untuk menerima tawaran Washington untuk melanjutkan saluran komunikasi militer-ke-militer, mengutip sanksi AS sebagai hambatan.
Kedua belah pihak tampak mengakar dalam posisi mereka atas segala hal mulai dari Taiwan hingga perdagangan, termasuk tindakan AS terhadap industri chip China, hak asasi manusia, dan perang Rusia melawan Ukraina.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa menurutnya hubungan antara kedua negara berada di jalur yang benar, dan mengindikasikan bahwa kemajuan telah dicapai selama perjalanan Blinken.
Baca Juga: Selain Amerika, Negara Mana Saja yang Masuk 5 Ekonomi Terbesar Dunia 2023?
"Kami berada di jalur yang benar di sini," kata Biden tentang hubungan AS-China.
Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan keterlibatan diplomatik dengan lebih banyak kunjungan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.