Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hubungan dekat antara China dan Rusia kembali ditegaskan oleh kedua pemimpin negara dalam sebuah obrolan singkat melalui sambungan telepon hari Senin (28/12) malam waktu Beijing.
Melansir dari South China Morning Post, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan melalui telepon untuk membahas komitmen persahabatan kedua negara.
Obrolan singkat para pemimpin raksasa dunia tersebut dinilai sebagai bentuk penguatan hubungan dalam menyongsong kebijakan luar negeri AS yang mungkin akan berubah di bawah Joe Biden.
"Hubungan China-Rusia tidak terpengaruh oleh perubahan dalam situasi internasional atau campur tangan faktor lain. Memperkuat kerja sama strategis antara China dan Rusia dapat secara efektif menghadang segala upaya untuk memecah belah kedua negara," ungkap Kementerian Luar Negeri China, mengutip pernyataan Xi Jinping.
Baca Juga: Korea Utara uji coba rudal balistik antarbenua di awal Pemerintahan Joe Biden?
Pernyataan Xi yang keluar menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS pada 20 Januari 2021 mendatang ini dianggap sebagai petunjuk mengenai arah kebijakan luar negeri China, terutama berkaitan dengan AS.
Kesepakatan investasi antara China dan Uni Eropa juga diharapkan akan segera selesai setelah tujuh tahun pembicaraan.
Beberapa pekan terakhir China juga mengirimkan pejabat tingginya untuk mengunjungi sejumlah negara di Asia Tenggara dan Eropa untuk menegaskan arah kebijakan luar negerinya di tahun 2021 mendatang.
Baca Juga: China mulai produksi varian baru jet tempur J-11B dengan radar yang lebih canggih
Xi juga menyampaikan bahwa krisis apa pun hanya akan memperkuat hubungan China-Rusia. Ia menegaskan saat ini kedua negara juga telah bekerja sama untuk menanggulangi wabah Covid-19.
"Kedua belah pihak terus saling membantu mengatasi kesulitan, dan terus mendukung satu sama lain secara tegas dalam masalah yang melibatkan kepentingan inti masing-masing, yang mencerminkan tingkat rasa saling percaya dan persahabatan yang tinggi antara keduanya," ungkap Xi.
Menyusul pembicaraan tersebut, kantor kepresidenan Rusia juga memuji hubungan bilateral kedua negara dan menyatakan bahwa mereka telah mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah dan benar-benar bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Sejalan dengan China dan Rusia, Biden pada hari Senin juga menyerukan adanya penguatan hubungan antara koalisi dan sekutu untuk melawan China di bidang perdagangan dan ekonomi.
"Untuk memastikan keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, untuk memperjuangkan hak asasi manusia, kita menjadi lebih kuat dan lebih efektif ketika kita diapit oleh negara-negara yang memiliki visi yang sama," ungkap Biden.