kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Xi Jinping membanggakan ekonomi super China sebagai basis perdagangan bebas


Kamis, 19 November 2020 / 14:00 WIB
Xi Jinping membanggakan ekonomi super China sebagai basis perdagangan bebas
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping menyatakan negaranya sebagai titik poros untuk perdagangan bebas global pada Kamis (19/11/2020). REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Presiden China Xi Jinping menyatakan negaranya sebagai titik poros untuk perdagangan bebas global pada Kamis (19/11/2020). Dia berjanji untuk menjaga ekonomi China yang "berukuran super" untuk tetap terbuka dan memperingatkan terhadap aksi proteksionisme dalam ekonomi global yang dihancurkan oleh pandemi Covid-19.

Melansir Channelnewsasia, Xi mengatakan Asia-Pasifik adalah "cikal bakal pendorong pertumbuhan global" di dunia yang dilanda "berbagai tantangan" termasuk virus corona.

Dia berjanji akan melakukan perdagangan secara "terbuka" dan menyangkal segala kemungkinan "pemisahan" ekonomi China. Ini merupakan satu-satunya pernyataan Xi yang mengacu pada kebijakan perdagangan yang bermusuhan dengan pemerintahan AS Donald Trump, yang telah menghantam ekonomi China lewat tarif dan pembatasan teknologi.

"Kami selanjutnya akan mengurangi tarif dan biaya kelembagaan ... dan memperluas impor produk dan layanan berkualitas tinggi dari semua negara," kata Xi dalam pidato utama yang disampaikan melalui video seperti yang dikutip Channelnewsasia.

Baca Juga: Bergabung dengan Rusia, China siap memerangi proteksionisme dan hegemoni

Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), yang diadakan secara online tahun ini karena pandemi virus corona, mempertemukan 21 negara Lingkar Pasifik termasuk dua ekonomi terbesar dunia, menyumbang sekitar 60% dari PDB global.

Belum jelas apakah Trump, akan mengambil bagian dalam KTT atau mengirim delegasi tingkat tinggi untuk menggantikannya.

Dalam pidatonya yang menggembar-gemborkan "ketahanan dan vitalitas" ekonomi China setelah bangkit kembali dari virus corona, Xi memperingatkan negara-negara yang bersikeras pada hambatan perdagangan akan menderita oleh luka yang ditimbulkan sendiri.

Baca Juga: Aksi China ini picu kecemasan akan konflik besar-besaran dengan Taiwan

"Keterbukaan memungkinkan suatu negara untuk bergerak maju, sementara pengasingan akan menahannya," katanya.

Dia menambahkan, "China akan secara aktif bekerja sama dengan semua negara, wilayah, dan perusahaan yang ingin melakukannya. Kami akan terus memegang tinggi panji keterbukaan dan kerja sama."

Xi juga menyerukan koordinasi kebijakan yang lebih kuat di antara komunitas internasional dan mengatakan globalisasi "tidak dapat diubah".

Dia juga bilang, China akan mengejar pertumbuhan berkualitas lebih tinggi melalui model pembangunan "sirkulasi ganda", yang didorong oleh inovasi teknologi.

"Pola perkembangan baru kami bukanlah sirkulasi tunggal domestik yang tertutup, tetapi sirkulasi ganda domestik dan internasional yang terbuka dan saling mempromosikan," kata Xi.

Baca Juga: Mantan pejabat: China dan AS akan perang habis-habisan

Strategi "sirkulasi ganda" menunjukkan bahwa fase pembangunan China selanjutnya akan bergantung terutama pada "sirkulasi domestik" atau siklus internal produksi, distribusi dan konsumsi, yang didukung oleh inovasi teknologi dalam negeri.

Xi juga mengatakan China akan menandatangani pakta perdagangan bebas dengan lebih banyak negara dan akan mempromosikan Belt and Road initiative berkualitas tinggi.

Pada pertemuan penting bulan lalu, Xi dan para pemimpin lainnya menyusun cetak biru untuk rencana lima tahun China dan tujuan utama untuk 15 tahun ke depan. Itu termasuk tujuan untuk mengubah China menjadi negara "berpenghasilan tinggi" pada tahun 2025 dan maju menjadi negara "cukup berkembang" pada tahun 2035.

Selanjutnya: Calon Menhan: AS harus dapat tenggelamkan semua kapal China di Laut China Selatan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×