kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

10 Penyebab Kelas Menengah Kehilangan Kekayaan Lebih Cepat di 2025


Rabu, 19 Maret 2025 / 04:05 WIB
10 Penyebab Kelas Menengah Kehilangan Kekayaan Lebih Cepat di 2025
ILUSTRASI. Tren ekonomi, perubahan kebijakan, dan masalah sistemik telah mempercepat erosi kekayaan bagi kelompok kelas menengah. KONTAN/Muradi


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

4. Meningkatnya Biaya Perawatan Kesehatan

Biaya perawatan kesehatan, termasuk premi asuransi dan biaya pribadi, terus meningkat. Bagi keluarga yang tidak memiliki rencana yang disponsori perusahaan, pengeluaran ini sangat membebani anggaran rumah tangga.

Resep obat dan biaya perawatan medis yang harus dibayar sendiri semakin memperburuk beban, terutama bagi mereka yang tidak memiliki rencana yang disponsori perusahaan. 

Beban keuangan yang semakin besar ini menyulitkan keluarga untuk menabung atau berinvestasi untuk masa depan.

5. Meningkatnya Biaya Pendidikan

Biaya pendidikan tinggi telah melampaui inflasi, sehingga semakin sulit bagi keluarga kelas menengah untuk membiayai kuliah. 

Beban ini membatasi kemampuan keluarga untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu.

Meningkatnya biaya pendidikan tidak terbatas pada biaya kuliah; biaya ini juga mencakup buku pelajaran, perumahan, dan biaya terkait lainnya. 

Biaya-biaya ini merupakan hambatan yang signifikan terhadap mobilitas ke atas bagi banyak keluarga kelas menengah.

Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

6. Tabungan Darurat yang Tidak Mencukupi

Banyak rumah tangga kelas menengah tidak memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi pengeluaran tak terduga. 

Keluarga dipaksa untuk membuat pilihan yang sulit ketika dihadapkan dengan pengeluaran yang tidak terduga, seperti tagihan medis atau perbaikan mobil, tanpa penyangga finansial. 

Kurangnya tabungan ini merupakan faktor signifikan dalam ketidakstabilan ekonomi kelas menengah.

7. Beban Utang yang Meningkat

Ketika biaya meningkat dan upah stagnan, banyak keluarga kelas menengah menggunakan kredit untuk mempertahankan gaya hidup mereka. 

Hal ini mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan dan membatasi peluang untuk membangun kekayaan.

Ketergantungan pada kartu kredit dan pinjaman untuk menutupi pengeluaran sehari-hari menciptakan siklus utang yang sulit diputus. 

Baca Juga: 5 Gaya Hidup Hemat yang Perlu Diterapkan Kelas Menengah untuk Menghadapi 2025



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×