kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akhirnya, Samsung mengibarkan bendera putih di pasar smartphone China


Jumat, 04 Oktober 2019 / 21:16 WIB
Akhirnya, Samsung mengibarkan bendera putih di pasar smartphone China
ILUSTRASI. Logo Samsung Electronics


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Beberapa tahun yang lalu, satu dari setiap lima smartphone yang dijual di China dibuat oleh Samsung. Tapi kini semua telah berubah.

Pembuat smartphone asal Korea Selatan ini mengatakan pada minggu ini akan menutup pabrik terakhirnya di negara tersebut yang berlokasi di selatan kota Huizhou. Terus melorotnya pangsa pasar Samsung di China dan biaya tenaga kerja yang makin meningkat menjadi alasannya. 

Baca Juga: India mengakui menembak sendiri helikopternya selama bentrokan dengan Pakistan

Produsen smartphone terbesar di dunia ini pun kini mengarahkan pandangannya pada pasar yang lebih menjanjikan.

"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi di fasilitas produksi kami, Samsung Electronics telah sampai pada keputusan yang sulit untuk menghentikan operasi Samsung Electronics Huizhou," tulis perusahaan dalam pernyataannya seperti dikutip CNN.

Pada masa jayanya, pabrik tersebut adalah fasilitas produksi terbesar milik Samsung yang ada di China. Pabrik ini memproduksi seperlima dari semua smartphone yang dijual di negara tersebut.

Dalam beberapa waktu ke belakang, gosip tutupnya pabrik Samsung di China makin menyeruak, mulai dari media sosial hingga ke media mainstream.

Situs berita lokal Zhiwei Tech bahkan memposting video yang menunjukkan pekerja di pabrik tersebut mendaftar untuk mendapatkan ponsel Samsung secara gratis. Telepon itu dimaksudkan sebagai hadiah perpisahan untuk karyawan yang telah bersama pabrik selama lebih dari 10 tahun. 

Baca Juga: Jaksa Agung Ukraina janji akan memeriksa kasus Biden dan putranya

Penutupan pabrik ini dilakukan setelah bertahun-tahun penjualan yang buruk di China akibat beberapa faktor. Pada kuartal pertama tahun ini, Samsung hanya menyumbang 1% dari pasar ponsel pintar di China.

Pangsa perusahaan di pasar China telah menurun secara stabil sejak akhir 2016, ketika mengalami penurunan tajam dalam permintaan karena krisis Galaxy Note 7 yang meledak. 

Flora Tang, seorang analis riset di Counterpoint menilai respons Samsung yang tertunda terhadap situasi itu menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen yang sangat parah.

Sebelum krisis, Samsung adalah salah satu dari lima vendor smartphone terbesar di negara itu, dan pada 2013 menyumbang sekitar 20% dari pasar China.

Baca Juga: Tekan aksi anakis, Hong Kong melarang pengunjuk rasa memakai topeng

Pembuat smartphone terbesar di dunia ini juga pada akhirnya kalah saat persaingan lokal bertumbuh. Selama beberapa tahun terakhir, pemain lokal seperti Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi makin lebih populer.

"Kompetitor ini meraih pangsa pasar dari Samsung dengan portofolio produk yang kuat, harga yang terjangkau, ekosistem layanan yang lebih lokal dan saluran penjualan yang luas,"kata Tang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×