kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.591   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.126   74,55   0,93%
  • KOMPAS100 1.121   15,16   1,37%
  • LQ45 780   8,00   1,04%
  • ISSI 292   2,87   0,99%
  • IDX30 407   3,03   0,75%
  • IDXHIDIV20 456   1,98   0,44%
  • IDX80 123   1,45   1,19%
  • IDXV30 132   1,56   1,20%
  • IDXQ30 128   0,65   0,51%

Amerika Serikat (AS) Desak Jepang Hentikan Impor Energi dari Rusia


Kamis, 16 Oktober 2025 / 10:06 WIB
Amerika Serikat (AS) Desak Jepang Hentikan Impor Energi dari Rusia
ILUSTRASI. A view shows oil pump jacks outside Almetyevsk in the Republic of Tatarstan, Russia June 4, 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan bahwa pemerintahan Trump mengharapkan Jepang untuk menghentikan impor energi dari Rusia.

“Dalam pertemuan kami, Menteri Kato dan saya membahas isu penting terkait hubungan ekonomi AS–Jepang serta ekspektasi pemerintah agar Jepang menghentikan impor energi Rusia,” ujar Bessent di platform X setelah bertemu Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato pada Rabu (15/10/2025).

Baca Juga: Trump Umumkan India Setuju Stop Beli Minyak Rusia, China Jadi Target Berikutnya

Pertemuan kedua pejabat tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) serta forum para menteri keuangan G7 dan G20 yang digelar pekan ini di Washington.

Menanggapi pernyataan itu, Kato mengatakan bahwa Jepang akan “melakukan yang terbaik berdasarkan prinsip koordinasi dengan negara-negara G7 untuk mencapai perdamaian di Ukraina secara adil.”

Jepang sebelumnya telah sepakat dengan anggota G7 lainnya untuk menghentikan impor minyak dari Rusia sebagai respons atas invasi Moskow ke Ukraina pada 2022.

Namun, Tokyo masih membeli Sakhalin Blend crude, produk sampingan dari proyek gas alam cair (LNG) Sakhalin-2 yang menyumbang sekitar 9% dari total impor LNG Jepang, sehingga dianggap penting bagi keamanan energi nasional.

Baca Juga: Singapura Ajukan RUU untuk Lindungi Korban Kekerasan dan Pelecehan Daring

Awal bulan ini, negara-negara G7 yakni Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia sepakat memperketat koordinasi sanksi terhadap Rusia, termasuk menarget negara yang masih membeli minyak Rusia dan memungkinkan Moskow menghindari sanksi.

Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, Jepang menurunkan batas harga impor minyak Rusia menjadi US$47,60 per barel dari sebelumnya US$60, menyesuaikan dengan batas baru yang ditetapkan Uni Eropa dalam paket sanksi ke-18 pada Juli lalu.

Data Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan, sepanjang Januari–Juli 2025 Jepang membeli sekitar 599.000 barel minyak mentah Rusia, atau hanya 0,1% dari total impor negara itu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (16/10) Pagi, Brent ke US$62,48 & WTI ke US$58,81

Sementara itu, Washington terus mendorong sekutunya untuk membeli lebih banyak LNG asal AS.

Jepang telah menandatangani sejumlah kontrak baru dengan produsen LNG Amerika, meski belum menyepakati pembelian dari proyek Alaska LNG senilai US$44 miliar yang masih dalam tahap pengembangan.

Selanjutnya: Di Forum Forbes, Prabowo Tegaskan Komitmen Penegakkan Hukum dan Pemberantasan Korupsi

Menarik Dibaca: Benarkah Minum Air Dingin saat Cuaca Panas Berbahaya? Ini Faktanya




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×