Sumber: Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Taiwan memiliki panduan baru untuk menghadapi masa krisis dan perang — dan pemerintah memastikan seluruh masyarakat mendapatkannya.
Melansir Business Insider, Kementerian Pertahanan Nasional setempat pada Selasa (18/11/2025) mengumumkan bahwa mereka mengirimkan 11 juta eksemplar panduan terbaru yang dirilis September lalu ke setiap rumah tangga di pulau tersebut.
Pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dihuni sekitar 23,3 juta penduduk.
Taipei pertama kali menerbitkan panduan pertahanan sipil pada 2022, lalu memperluasnya pada 2023. Negara seperti Finlandia, Swedia, dan Lithuania juga merilis panduan serupa di tengah kekhawatiran soal potensi perang dengan Rusia.
Namun edisi terbaru Taiwan hadir dengan format yang lebih ramah publik — lebih banyak ilustrasi, desain baru, dan panduan sederhana. Tahun ini juga menjadi kali pertama pemerintah melakukan pengiriman massal panduan tersebut.
Baca Juga: Efek Domino Taiwan: Rilis Film Jepang Crayon Shin-chan di China Ditunda!
Meski Panduan Keamanan Publik Nasional 2025 tidak secara eksplisit menyebut China daratan sebagai ancaman, peta dan simulasi skenario yang ditampilkan mengarah kuat pada potensi agresi dari Beijing.
Panduan semacam ini juga mencakup penanganan bencana seperti kecelakaan nuklir atau gempa bumi, tetapi memberikan wawasan khusus soal bagaimana pertahanan modern mengharapkan warga sipil menghadapi konflik perkotaan.
Berikut isi panduan terbaru Taiwan dalam menghadapi perang.
Mulai dari Mengecek Kondisi Rumah
Panduan pertama-tama meminta warga mengevaluasi kondisi logistik apabila Taiwan berada dalam situasi genting.
Daftar yang perlu diperhatikan, termasuk:
- Jumlah penghuni rumah.
- Lansia, hewan peliharaan, atau anak yang perlu perhatian khusus.
- Persediaan makanan jangka pendek.
- Obat untuk penyakit tertentu.
- Radio dan uang tunai di rumah.
- Telepon rumah apabila jaringan seluler dan internet terputus.
- Baterai portabel yang penuh daya.
Baca Juga: China Batalkan Ratusan Ribu Penerbangan ke Jepang akibat Ketegangan soal Taiwan
Panduan menyarankan agar setiap rumah memiliki persediaan logistik minimal untuk satu minggu dengan sistem rolling stockpile — artinya stok dipakai sambil terus diganti, bukan hanya disimpan.
Barang yang direkomendasikan termasuk:
- Makanan kering seperti kacang-kacangan, mi instan, makanan kaleng, dan cokelat.
- Minimal 3 liter air per orang per hari.
- Sarung tangan dan kantong plastik.
- Produk kebersihan termasuk lensa kontak, tisu basah antibakteri, dan produk sanitasi perempuan.
- Barang kebutuhan bayi atau lansia seperti susu formula atau alat bantu dengar.
- Perlengkapan darurat seperti kompor portabel, lampu LED, baterai, dan alat penyaring air.
Siapkan Tas Darurat (Go-Bag)
Tas ini harus mudah dibawa dan diambil cepat apabila warga harus mengungsi.
Isi standar yang direkomendasikan Taiwan:
- Dua botol air 600 ml.
- Makanan siap konsumsi.
- Obat-obatan, produk sanitasi, pereda nyeri, dan alat kebersihan sederhana.
- Identitas diri, informasi asuransi kesehatan, dan dokumen keuangan.
- Pakaian untuk cuaca dingin atau hujan.
- Sepatu kuat untuk berjalan kaki.
- Peluit.
- Aksesori pengisi daya.
- Pisau multifungsi.
- Kertas, pena, dan peta.
- Radio portable dengan baterai.
Skenario Ancaman Militer
Panduan edisi 2025 memuat daftar skenario ancaman yang jauh lebih rinci dibanding sebelumnya, termasuk peta pantai timur-tenggara China dan Selat Taiwan. Daftar ancamannya:
- Sabotase kabel bawah laut atau infrastruktur penting.
- Patroli kapal musuh yang memaksa naik ke kapal Taiwan.
- Latihan tembak langsung di sekitar Taiwan.
- Pembentukan zona larangan terbang atas nama latihan militer.
- Drone asing memasuki wilayah udara Taiwan.
- Blokade perdagangan dan lalu lintas Selat Taiwan.
- Serangan langsung atau agresi bersenjata.
- Penyusupan dan sabotase.
Jika Invasi Darat Terjadi
Edisi sebelumnya memuat panduan mengenali seragam militer China dan Taiwan, tetapi bagian itu dihapus — karena militer musuh bisa menyamar.
Panduan menegaskan:
- Warga sipil sebaiknya segera menjauh apabila melihat aktivitas militer, dan tidak menyebarkan video atau informasi lokasi militer Taiwan secara online.
Cara Bertahan dari Serangan Udara
Panduan merekomendasikan berlindung di bawah tanah. Jika waktu tidak cukup, warga harus menjauh dari jendela, pintu, dan dinding untuk mengurangi risiko cedera dari gelombang kejut atau serpihan.
Bagi yang berada di luar ruangan, instruksinya:
- Tiarap.
- Tutupi kepala.
- Buka mulut sedikit (untuk mengurangi tekanan gelombang ledakan).
- Arahkan tubuh menjauh dari sumber ledakan.
Tonton: Taiwan Larang Konsumsi Indomie Soto Banjar Lantaran Mengandung Etilen Oksida
Mengelola Stres dan Kepanikan
Panduan mendorong warga untuk membicarakan rasa takut, mengurangi paparan berita tidak penting, serta menjaga makan, tidur, dan olahraga.
Berbicara dengan Anak Soal Perang
Orang tua dianjurkan menyiapkan tas darurat bersama anak sekaligus mengajari mereka cara:
- Mengelola emosi tentang perang.
- Membedakan berita resmi dari disinformasi.
Tetapkan Titik Kumpul Keluarga
Panduan meminta setiap keluarga menentukan minimal tiga titik temu darurat dan menghafal nomor kontak penting. Selain itu, warga diminta mempelajari rute evakuasi, lokasi tempat perlindungan udara, dan pos bantuan terdekat.
Kesimpulan
Panduan terbaru Taiwan mencerminkan meningkatnya kekhawatiran terhadap ancaman eksternal, terutama dari China, dengan memberikan instruksi rinci agar seluruh penduduk siap menghadapi skenario krisis — mulai dari logistik rumah tangga, tas darurat, penanganan serangan udara, hingga evakuasi dan komunikasi keluarga. Buku ini bukan hanya panduan teknis, tetapi juga strategi membangun ketahanan psikologis dan kedisiplinan publik, menempatkan kesiapsiagaan sipil sebagai bagian dari pertahanan nasional modern.













