Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PARIS. Sebuah jet tempur Rusia pada Selasa (14/3/2023) menumpahkan bahan bakar ke pesawat tak berawak Amerika di atas Laut Hitam dan kemudian bertabrakan dengannya. Menurut militer AS, insiden tersebut menyebabkan pesawat tak berawak itu jatuh. AS juga mengecam manuver itu sebagai tindakan "sembrono".
Mengutip AFP, Komando Eropa-AS mengatakan, dua pesawat tempur Su-27 Rusia mencegat MQ-9 Reaper tak berawak di atas perairan internasional dan satu jet memotong baling-balingnya.
“Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional,” katanya.
Moskow membantah menyebabkan jatuhnya pesawat tak berawak, yang menurut Pentagon adalah misi rutin ISR (intelijen, pengawasan, pengintaian).
"Akibat dari manuver tajam ... kendaraan udara tak berawak MQ-9 memasuki penerbangan tak terkendali dengan kehilangan ketinggian dan bertabrakan dengan permukaan air," kata Kementerian Pertahanan Rusia, menambahkan bahwa kedua jet Rusia tidak memiliki kontak dengan pesawat AS dan tidak menggunakan senjata mereka.
Baca Juga: Filipina dan Amerika Serikat Gelar Latihan Militer, Apa Skenarionya?
Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah memanggil duta besar Rusia untuk melakukan aksi protes.
"Kami terlibat langsung dengan Rusia, sekali lagi di tingkat atas, untuk menyampaikan keberatan kami yang kuat atas pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional ini, yang menyebabkan jatuhnya pesawat tak berawak AS," kata juru bicara Ned Price kepada wartawan.
Pencegahan reguler
Menurut Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington, penyadapan Rusia di Laut Hitam adalah hal biasa. Akan tetapi yang satu ini patut diperhatikan karena betapa tidak aman dan tidak profesionalnya hal itu. Bahkan dia menegaskan, tindakan itu adalah sembrono.
Diplomat NATO di Brussel mengkonfirmasi insiden itu, tetapi mengatakan mereka tidak mengharapkan insiden tersebut akan segera meningkat menjadi konfrontasi lebih lanjut.
Sumber militer Barat, berbicara kepada AFP dengan syarat anonim, mengatakan bahwa saluran diplomatik antara Rusia dan Amerika Serikat dapat membantu membatasi perselisihan.
"Menurut saya, saluran diplomatik akan mengurangi ini," kata sumber itu.
Baca Juga: Rusia Menyebut Ukraina Masih Enggan Merundingkan Upaya Perdamaian