kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

AS Peringatkan Konsekuensi yang Bakal Dialami Iran Jika Kirim Rudal ke Rusia


Selasa, 10 September 2024 / 08:36 WIB
AS Peringatkan Konsekuensi yang Bakal Dialami Iran Jika Kirim Rudal ke Rusia


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Minggu (8/9/2024), Uni Eropa mengatakan bahwa sekutunya telah berbagi data intelijen yang dapat dipercaya bahwa Iran telah memasok rudal balistik ke Rusia. 

Ini menjadi sebuah langkah yang diperingatkan Washington bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi yang signifikan atas tindakannya itu.

Melansir AFP, klaim tersebut ditolak oleh Teheran tetapi tidak secara tegas dibantah oleh Kremlin. 

Pejabat UE dan AS mengatakan bahwa, jika benar, itu akan menjadi "eskalasi" besar dukungan Iran untuk Moskow dalam invasinya ke Ukraina.

Media AS yang mengutip sumber anoni melaporkan minggu lalu bahwa Washington yakin Iran telah mentransfer senjata tersebut ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

"Kami mengetahui informasi yang dapat dipercaya yang diberikan oleh sekutu tentang pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia," kata juru bicara Uni Eropa Peter Stano.

Dia menambahkan, pihaknya sedang menyelidikinya lebih lanjut dengan negara-negara anggota.

"Dan jika dikonfirmasi, pengiriman ini akan menjadi eskalasi material yang substantif dalam dukungan Iran terhadap perang agresi ilegal Rusia terhadap Ukraina," paparnya.

Stano menambahkan bahwa posisi para pemimpin Uni Eropa selalu jelas. Uni Eropa akan menanggapi dengan cepat dan berkoordinasi dengan mitra internasional, termasuk dengan langkah-langkah pembatasan baru dan signifikan terhadap Iran.

Baca Juga: Semakin Banyak Negara yang Secara Terbuka Memamerkan Hubungan Mereka dengan Putin

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan dalam konferensi pers mingguan: "Kami dengan tegas menolak klaim tentang peran Iran dalam mengekspor senjata ke satu pihak dalam perang."

Barat telah memperingatkan Teheran agar tidak mengirim rudal ke Rusia selama berbulan-bulan. Dan Uni Eropa telah berulang kali menjatuhkan sanksi kepada Iran karena memasok pesawat nirawak ke Moskow untuk perang di Ukraina.

"Setiap pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia akan menjadi peningkatan dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia terhadap Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan.

"Kami telah menjelaskan... bahwa kami siap memberikan konsekuensi yang signifikan."

Kremlin tidak mengeluarkan bantahan pada hari Senin ketika ditanya secara khusus tentang laporan Wall Street Journal bahwa Iran telah mengirim rudal.

Baca Juga: Iran Akui Negaranya Kirim Rudal ke Rusia, Imbalannya Kedelai & Gandum

"Kami telah melihat laporan ini, tidak setiap saat informasi semacam ini benar," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Iran adalah mitra penting kami, kami tengah mengembangkan hubungan perdagangan dan ekonomi, kami tengah mengembangkan kerja sama dan dialog di semua bidang yang memungkinkan, termasuk bidang yang paling sensitive," paparnya.

Amerika Serikat sebelumnya mengatakan pengiriman apa pun akan memicu respons "keras" dan merusak upaya Teheran untuk memperbaiki hubungan dengan Barat menyusul terpilihnya reformis Masoud Pezeshkian sebagai presiden.

Menghadapi sanksi Barat yang berat, Moskow telah beralih ke Iran dan Korea Utara untuk pasokan senjata guna menjaga mesin perangnya tetap berjalan di Ukraina.

Ukraina mengatakan telah diserang dengan pesawat nirawak Shahed rancangan Iran hampir setiap hari dari Rusia dan telah menemukan pecahan rudal Korea Utara di wilayahnya.

Kremlin sekali lagi meningkatkan kampanye pengebomannya terhadap infrastruktur utama Ukraina menjelang musim dingin.

Sebelumnya diberitakan, melansir The Telegraph, meskipun ada bantahan resmi dari Iran, seorang anggota parlemen mengakui kesepakatan tersebut kurang dari 48 jam setelah pejabat AS memperingatkan tentang pengiriman rudal dan pendalaman hubungan militer Rusia-Iran.

Baca Juga: Vladimir Putin Undang Presiden Mongolia untuk Hadiri KTT BRICS Bulan Depan

“Kami menghindari sanksi melalui kemitraan kami dengan Rusia. Kami mengimpor kacang kedelai, jagung, dan barang-barang lainnya dari Rusia,” kata Ahmad Bakhshayesh Ardestani, seorang anggota parlemen Iran dan anggota Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri negara tersebut.

Iran berada di bawah sanksi Barat yang berat yang membatasi aksesnya ke mata uang internasional, sehingga memaksa negara tersebut untuk menukar barang dengan makanan dan bahan bakar.

Selanjutnya: Lanjut Melemah, Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Hari Ini 10 September

Menarik Dibaca: Lanjut Melemah, Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Hari Ini 10 September




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×