kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.651   21,00   0,13%
  • IDX 8.087   -6,05   -0,07%
  • KOMPAS100 1.127   1,87   0,17%
  • LQ45 826   2,99   0,36%
  • ISSI 282   -0,40   -0,14%
  • IDX30 434   0,86   0,20%
  • IDXHIDIV20 502   3,25   0,65%
  • IDX80 127   0,64   0,51%
  • IDXV30 137   0,78   0,57%
  • IDXQ30 139   -0,18   -0,13%

Belanda Gelar Pemilu Rabu (29/10), Ini Kandidat Utama yang akan Gantikan Dick Schoof


Rabu, 29 Oktober 2025 / 08:34 WIB
Belanda Gelar Pemilu Rabu (29/10), Ini Kandidat Utama yang akan Gantikan Dick Schoof
ILUSTRASI. A woman cycles past an election campaign poster on the eve of the Dutch parliamentary election, in Maastricht, Netherlands, October 28, 2025. REUTERS/Geert Vanden Wijngaert


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Belanda menggelar pemilihan umum pada Rabu (29/10/2025), di mana lebih dari 13 juta pemilih akan menentukan partai-partai yang akan membentuk pemerintahan baru.

Hasil pemilu ini akan menentukan siapa yang akan menggantikan Dick Schoof, perdana menteri independen sebagai kepala pemerintahan berikutnya. Berikut profil para kandidat utama:

Baca Juga: Amazon Berencana Investasi Rp 27 Triliun di Belanda

Geert Wilders – Partai Kebebasan (PVV)

Pemimpin sayap kanan Geert Wilders (62) telah menjadi sosok dominan dalam politik Belanda selama lebih dari dua dekade. Ia dikenal vokal menyerukan penghentian total imigrasi suaka dan sering memperingatkan ancaman yang disebutnya sebagai bahaya eksistensial dari Islam terhadap Belanda.

Survei menunjukkan PVV masih memimpin, meski dengan selisih yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

Selama bertahun-tahun, Wilders dijauhi partai-partai lain karena pandangan ekstremnya. Namun, kemenangan mengejutkan PVV dalam pemilu 2023 mengantarkan partai itu masuk pemerintahan untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Prabowo Diterima Raja dan Ratu Belanda di Istana Huis ten Bosch

Karena tidak mendapat dukungan cukup untuk memimpin kabinet, Wilders menyerahkan kursi perdana menteri kepada Dick Schoof. Namun, pemerintahan koalisi sayap kanan tersebut hanya bertahan kurang dari satu tahun, setelah Wilders menarik dukungan dengan menuntut pembekuan total imigrasi—tuntutan yang ditolak mitra koalisinya.

Kini, PVV kembali memimpin jajak pendapat, dan Wilders menyatakan tekad untuk menjadi perdana menteri. Namun, peluangnya kecil karena sejumlah partai besar menegaskan tak akan bekerja sama dengannya.

Wilders hidup di bawah pengamanan ketat selama 21 tahun karena ancaman pembunuhan dari kelompok ekstremis dan sempat menghentikan kampanye bulan ini akibat alasan keamanan.

Baca Juga: Akhirnya! Belanda Pulangkan Fosil Manusia Jawa dan 28.000 Koleksi Lain ke Indonesia

Henri Bontenbal – CDA (Partai Demokrat Kristen)

Henri Bontenbal (42), pendatang baru di panggung politik nasional, berhasil menghidupkan kembali CDA yang sempat terpuruk pada pemilu 2023 dengan hanya meraih lima kursi dari total 150 kursi di parlemen.

Mantan konsultan sektor energi ini berkampanye dengan janji menghadirkan pemerintahan stabil setelah kekacauan dalam koalisi yang dipimpin PVV. Survei menunjukkan Bontenbal menjadi kandidat perdana menteri paling populer, bahkan di kalangan pemilih partai lain.

Popularitasnya tetap tinggi meski ia mengusulkan penghapusan insentif pajak bagi pemilik rumah serta menaikkan PPN dan memangkas anggaran kesehatan untuk meningkatkan belanja pertahanan.

Baca Juga: Dolar AS Melemah Rabu (29/10) Pagi, Menjelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Frans Timmermans – Partai Hijau/Ketenagakerjaan (GreenLeft/Labour)

Veteran politik kiri Frans Timmermans (64) berjuang dalam apa yang dipandang sebagai peluang terakhirnya menjadi perdana menteri—jabatan yang membuatnya meninggalkan posisi wakil presiden Komisi Eropa pada 2023.

Namun ambisinya memimpin pemerintahan koalisi hasil merger partai sosialis (Labour) dan partai lingkungan (GreenLeft) terguncang akibat kemenangan mengejutkan Wilders tahun lalu.

Timmermans berkampanye dengan agenda kiri klasik: menaikkan upah minimum, meningkatkan pajak korporasi, serta memperketat kebijakan migrasi dan menambah anggaran pertahanan.

Sebagai mantan menteri luar negeri yang fasih enam bahasa, termasuk Rusia, Timmermans dianggap paling berpengalaman di antara para kandidat. Sekitar separuh pemilih menghargai rekam jejak internasionalnya, namun hanya sepertiga yang menilai ia layak menjadi perdana menteri.

Baca Juga: Chip AI Melesat! SK Hynix Cetak Laba Fantastis, Kalahkan Kompetitor

Rob Jetten – D66 (Demokrat 66)

Partai sentris D66 mencatat kenaikan dukungan dalam beberapa pekan terakhir, didorong oleh performa energik pemimpinnya yang berusia 38 tahun, mantan menteri iklim Rob Jetten.

Dengan slogan kampanye bergaya “Yes, we can”, Jetten menjanjikan percepatan pembangunan rumah dan peningkatan anggaran pendidikan. Ia kini dianggap sebagai kandidat alternatif untuk kursi perdana menteri.

Sebagai pendukung kuat integrasi Eropa dan kebijakan hijau, D66 kerap menjadi sasaran kebencian kelompok sayap kanan yang menuduh partai ini sebagai simbol elit progresif. Kantor pusat D66 bahkan sempat dirusak dalam unjuk rasa anti-imigrasi di Den Haag baru-baru ini.

Baca Juga: Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Produk Sawit, Karet, dan Kakao Malaysia

Dilan Yesilgöz – VVD (Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi)

Dilan Yesilgöz (48) sempat difavoritkan menjadi perempuan pertama yang memimpin Belanda ketika menggantikan Mark Rutte pada 2023 sebagai ketua VVD—partai konservatif yang sebelumnya berkuasa selama lebih dari satu dekade.

Namun, kekalahan dari PVV dan keputusan VVD bergabung dengan koalisi yang dipimpin Wilders menurunkan dukungan terhadap partai ini. Survei memperkirakan VVD akan meraih hasil terburuk dalam beberapa dekade.

Putri dari aktivis Kurdi-Turki yang melarikan diri ke Belanda saat ia berusia delapan tahun, Yesilgöz berjanji melanjutkan upaya menekan arus migrasi, agenda yang belum tuntas di pemerintahan sebelumnya.

Ia telah menyatakan tidak akan bergabung dalam koalisi yang dipimpin Wilders, namun juga menolak bekerja sama dengan Timmermans dari kubu kiri.

Selanjutnya: Prediksi Arsenal vs Brighton, Jadwal, dan Link Live Streaming Carabao Cup

Menarik Dibaca: Jadwal Hylo Open 2025: 6 Wakil Indonesia Bertanding Rebut Tiket 16 Besar




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×