kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Bentuk Perlawanan ke AS: Huawei Rilis Ponsel Lipat 3 di Pasar Global


Rabu, 19 Februari 2025 / 08:53 WIB
Bentuk Perlawanan ke AS: Huawei Rilis Ponsel Lipat 3 di Pasar Global
ILUSTRASI. Pada Selasa (18/2/2025), Huawei menggelar peluncuran global untuk ponsel lipat tiga pertama di industri. REUTERS/Aly Song


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pada Selasa (18/2/2025), Huawei menggelar peluncuran global untuk ponsel lipat tiga pertama di industri. 

Menurut para analis, peluncuran ini menandai kemenangan simbolis bagi raksasa teknologi China di tengah pembatasan teknologi AS. 

Meski demikian, tantangan atas harga, umur panjang, pasokan, dan kendala aplikasi dapat membatasi keberhasilannya.

Melansir AFP, Huawei mengatakan pada acara peluncuran di Kuala Lumpur bahwa Huawei Mate XT, yang pertama kali diperkenalkan di Tiongkok lima bulan lalu, akan dibanderol dengan harga 3.499 euro (US$ 3.662). 

Meskipun dijuluki ponsel lipat tiga, ponsel ini memiliki tiga panel mini dan hanya dapat dilipat dua kali. 

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa ponsel ini adalah ponsel lipat tertipis dengan ketebalan 3,6 milimeter (0,14 inci), dengan layar 10,2 inci yang mirip dengan iPad Apple.

"Saat ini, Huawei berdiri sendiri sebagai inovator dengan desain lipat tiga," kata Bryan Ma, wakil presiden penelitian perangkat pada firma intelijen pasar International Data Corporation.

Dia menambahkan, "Huawei mencapai posisi tersebut meskipun tidak mendapatkan akses ke chip, ke layanan Google. Semua hal ini pada dasarnya telah menjadi hambatan besar bagi Huawei." 

Baca Juga: Xi Jinping Bertemu Para Bos Teknologi, China Isyaratkan Kebijakan Lebih Ramah Bisnis

Ma menambahkan bahwa kebangkitan yang terlihat dari Huawei selama setahun terakhir merupakan kemenangan yang cukup besar.

Huawei, merek teknologi global pertama Tiongkok, berada di pusat pertempuran AS-Tiongkok atas perdagangan dan teknologi. 

Washington pada tahun 2019 memutus akses Huawei ke komponen dan teknologi AS, termasuk layanan musik Google dan layanan telepon pintar lainnya, yang membuat ponsel Huawei kurang menarik bagi pengguna. 

Washington juga melarang vendor global menggunakan teknologi AS untuk memproduksi komponen bagi Huawei.

Pejabat Amerika mengatakan Huawei merupakan risiko keamanan, yang dibantah oleh perusahaan tersebut. 

Pemerintah Tiongkok menuduh Washington menyalahgunakan peringatan keamanan untuk menahan pesaing baru bagi perusahaan teknologi AS.

Baca Juga: Yang Ditunggu-tunggu, Ini Pesan Xi Jinping kepada Jack Ma dan Bos Teknologi China

Huawei meluncurkan Mate XT di Tiongkok pada 20 September tahun lalu, hari yang sama saat Apple meluncurkan seri iPhone 16 di pasar global. 

"Namun dengan banderol harganya yang mahal, Mate XT bukanlah produk arus utama yang akan dibeli orang," kata Ma.

Di acara Kuala Lumpur, Huawei juga meluncurkan tablet MatePad Pro dan Free Arc, earbud telinga terbuka pertamanya dengan pengait telinga dan perangkat yang dapat dikenakan lainnya.

Menurut Ruby Lu, analis di firma riset TrendForce, meskipun perangkat canggih Huawei menunjukkan kehebatan teknologinya, keberhasilan jangka panjangnya masih belum pasti mengingat tantangan yang terus berlanjut terkait kendala rantai pasokan global, ketersediaan chip, dan keterbatasan ekosistem perangkat lunak. 

"Keterbatasan sistem, khususnya kurangnya Layanan Seluler Google, berarti potensi pasar internasionalnya tetap terbatas," kata Lu.

Tonton: Buktikan Diri ke AS, Bos Huawei Pastikan Mate 70 100% Buatan China

Ma dari IDC mengatakan Huawei mendominasi pasar ponsel lipat di Tiongkok dengan pangsa pasar 49% tahun lalu. 

Di pasar global, Huawei memiliki pangsa pasar 23%, tertinggal di belakang pangsa pasar Samsung sebesar 33% pada tahun 2024, katanya. 

IDC memperkirakan bahwa total pengiriman ponsel lipat di seluruh dunia dapat melonjak menjadi 45,7 juta unit pada tahun 2028, dari lebih dari 20 juta tahun lalu.

Selanjutnya: Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) Pangkas Suku Bunga 50 Basis Poin

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Tentang Serangan Binatang Buas Penuh Aksi Menyeramkan



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×