Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong melonjak signifikan setelah Amerika Serikat dan Tiongkok mengumumkan kesepakatan untuk sementara menurunkan tarif perdagangan satu sama lain.
Langkah ini dipandang sebagai upaya meredakan ketegangan dalam perang dagang dan memberi waktu tambahan bagi dua ekonomi terbesar dunia untuk merundingkan penyelesaian jangka panjang.
Indeks Hang Seng dan HSCEI Naik Hingga 3,6%
Mengutip ndtvprofit, Indeks Hang Seng China Enterprises Index (HSCEI) dan Indeks acuan Hang Seng Hong Kong masing-masing mengalami kenaikan sebesar 3,6% pada hari Senin, setelah pengumuman bersama dari kedua negara. Penguatan ini mencerminkan respons positif pasar terhadap sinyal de-eskalasi dalam hubungan perdagangan bilateral.
Sementara itu, Indeks CSI 300 di Tiongkok daratan ditutup naik 1,2%, menutupi kerugian sebelumnya yang terjadi setelah AS menerapkan tarif tinggi pada awal April terhadap beberapa mitra dagang utama.
Baca Juga: Kesepakatan AS-China: Tarif Dipangkas, Dolar Menguat Tajam!
Tarif Perdagangan Turun Signifikan
Berdasarkan pernyataan bersama dan keterangan pejabat dalam pengarahan pers:
-
Tarif AS sebesar 145% terhadap sebagian besar impor dari Tiongkok, termasuk tarif terkait fentanyl, akan dikurangi menjadi 30% efektif 14 Mei.
-
Tarif Tiongkok sebesar 125% terhadap barang-barang asal AS akan diturunkan menjadi 10%.
Penurunan tarif ini melampaui ekspektasi pasar. Sebelumnya, mantan Presiden Donald Trump sempat menggulirkan wacana penurunan hingga 80%, namun hasil akhirnya lebih moderat dan dinilai positif oleh pelaku pasar.
Dampak Positif bagi Sentimen Pasar Global
Menurut Marvin Chen, analis dari Bloomberg Intelligence, pengurangan tarif ini “lebih besar dari yang diperkirakan dan seharusnya memberi dorongan positif terhadap sentimen pasar global.” Ia menambahkan bahwa jeda 90 hari yang diberikan untuk negosiasi struktural akan memberikan kelegaan bagi sektor ekspor Tiongkok.
Komentar serupa disampaikan oleh Francis Tan, Kepala Strategi Asia di Indosuez Wealth Management, yang menyebut bahwa “karena skenario terburuk telah berlalu, pelonggaran lebih lanjut dari ketegangan perdagangan akan menjadi pendorong utama bagi penguatan ekuitas Tiongkok.”
Baca Juga: Kesepakatan Dagang AS-China Bisa Ungkap Peran Bitcoin Sebagai Aset Safe Haven
Momentum Positif untuk Bursa Asia dan Wall Street
Kenaikan saham-saham Tiongkok merupakan bagian dari penguatan lebih luas di kawasan Asia, karena para pelaku pasar menyambut baik jeda dalam perang dagang yang telah menekan pasar selama berbulan-bulan. Futures indeks S&P 500 juga turut menguat sekitar 2,7% selama jam perdagangan Asia, mencerminkan optimisme yang menyebar hingga ke Wall Street.
Saham-saham Tiongkok sebelumnya mengalami penurunan tajam akibat kebijakan “Hari Pembebasan Tarif” yang diumumkan oleh Donald Trump pada awal April. Pada 7 April, Indeks HSCEI anjlok 14%, menjadi hari perdagangan terburuk sejak 1997 untuk saham-saham di Hong Kong.
Rentetan pengumuman tarif balasan antara kedua negara membuat volatilitas pasar meningkat drastis.