kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

China Bakal Memobilisasi Seluruh Warga Negaranya untuk Pekerjaan Anti-Mata-mata


Rabu, 02 Agustus 2023 / 05:40 WIB
China Bakal Memobilisasi Seluruh Warga Negaranya untuk Pekerjaan Anti-Mata-mata
ILUSTRASI. Kemenlu China mengatakan, China harus mendorong warganya untuk bergabung dengan pekerjaan kontra-spionase.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

STRATEGI CHINA - Kementerian Keamanan China pada hari Selasa (1/8/2023) mengatakan, China harus mendorong warganya untuk bergabung dengan pekerjaan kontra-spionase. Ini termasuk membuat saluran bagi individu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan serta memuji dan memberi penghargaan kepada mereka.

Kontra-spionase merupakan tindakan rahasia yang diambil oleh suatu negara untuk mencegah negara lain menemukan rahasia militer, industri, atau politiknya.

Melansir Reuters, Kementerian Keamanan Negara mengatakan, sebuah sistem yang membuatnya "normal" bagi massa untuk berpartisipasi dalam kontra-spionase harus dibangun.  

Kementerian Keamanan Negara adalah badan utama yang mengawasi intelijen asing dan anti-mata-mata.

Seruan untuk mempopulerkan pekerjaan anti-mata-mata di kalangan massa mengikuti perluasan undang-undang kontra-spionase China yang mulai berlaku pada bulan Juli.

Undang-undang, yang melarang transfer informasi yang berkaitan dengan keamanan nasional dan kepentingan yang tidak ditentukan, telah membuat khawatir Amerika Serikat, dengan mengatakan perusahaan asing di China dapat dihukum karena kegiatan bisnis reguler.

Baca Juga: Mempertanyakan Nasib Qin Gang Setelah Dipecat dari Posisi Menlu China

Undang-undang yang direvisi memungkinkan pihak berwenang melakukan penyelidikan anti-spionase untuk mendapatkan akses ke data, peralatan elektronik, dan informasi tentang properti pribadi.

"Keamanan politik adalah prioritas utama keamanan nasional, dan "inti" keamanan politik adalah keamanan sistem politik China," tulis Menteri Keamanan Negara Chen Yixin dalam sebuah artikel di majalah hukum China pada bulan Juli.

“Yang paling mendasar adalah menjaga kepemimpinan dan posisi penguasa Partai Komunis China dan sistem sosialis dengan karakteristik China,” kata Chen.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menangkap dan menahan puluhan warga negara China dan asing karena dicurigai melakukan spionase, termasuk seorang eksekutif di perusahaan pembuat obat Jepang Astellas Pharma pada bulan Maret.

Baca Juga: Pembersihan Besar-besaran, Xi Jinping Tunjuk Kepala Persenjataan Nuklir China Baru

Wartawan Australia Cheng Lei, yang dituduh oleh China memberikan rahasia negara ke negara lain, telah ditahan sejak September 2020.

Sebelumnya, China mendeklarasikan bahwa mereka berada di bawah ancaman mata-mata datang ketika negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Negara-negara Barat menuduh China melakukan spionase dan serangan dunia maya, tuduhan yang ditolak Beijing.

Amerika Serikat sendiri adalah "kerajaan peretasan", kata juru bicara kementerian luar negeri China.

"Dalam melindungi diri dari spionase, China akan membutuhkan partisipasi rakyatnya dalam membangun garis pertahanan," tulis kementerian keamanan negara di pos WeChat-nya.




TERBARU

[X]
×