kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

China gelar latihan militer di Laut China Selatan mulai Rabu ini hingga Minggu


Rabu, 01 Juli 2020 / 09:14 WIB
China gelar latihan militer di Laut China Selatan mulai Rabu ini hingga Minggu
ILUSTRASI. China akan mengadakan latihan militer di dekat Kepulauan Paracel, Vietnam, Laut China Selatan, dari Rabu ini hingga Minggu.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HANOI. China memanaskan lagi suasana di Laut China Selatan. Badan Keselamatan Maritim Provinsi Hainan China telah mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan militer di dekat Kepulauan Paracel, Vietnam, dari Rabu hingga Minggu.

Surat kabar Vietnam, VN Express melaporkan, tidak ada kapal yang diizinkan memasuki wilayah di Laut Cina Selatan, yang disebut Vietnam sebagai Laut Timur, ketika latihan militer China tersebut sedang berlangsung.

Latihan militer China itu terjadi di tengah kekhawatiran masyarakat internasional atas tindakan China baru-baru ini di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Amerika kerahkan kapal induk dan pesawat mata-mata di Laut China Selatan

China telah meningkatkan perilaku agresifnya di perairan Laut China Selatan sejak awal tahun ini, sementara negara-negara lain tengah fokus pada pemberantasan wabah corona (Covid-19).

China telah menenggelamkan kapal penangkap ikan Vietnam, secara sepihak mengeluarkan larangan memancing dan mengirim kapal untuk melecehkan kapal eksplorasi minyak dan gas Malaysia.

Baru-baru ini, China mengumumkan proyek pertanian sayuran di Pulau Woody (Phu Lam) di Paracels untuk memperkuat klaim ilegal mereka atas wilayah itu.

China telah mengirim dua catatan diplomatik ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengajukan klaim empat wilayah yang mencakup jangkauan air yang lebih luas.

Pada KTT ASEAN ke-36 di Hanoi Jumat pekan lalu, para pemimpin ASEAN menyatakan keprihatinan atas perkembangan Laut Cina Selatan baru-baru ini dan meminta semua pihak untuk membangun kepercayaan.

Vietnam menyerukan dimulainya kembali negosiasi antara ASEAN dan CHina tentang Kode Etik Para Pihak di Laut Cina Selatan.

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan pada KTT itu bahwa pandemi Covid-19 telah mengganggu diskusi tentang Kode Etik Para Pihak di Laut Cina Selatan antara ASEAN dan China, yang telah berlangsung sejak 2002 karena mengembangkan aturan yang mengikat secara hukum.

Kementerian Luar Negeri Vietnam telah berulang kali mengatakan, semua kegiatan para pihak di Kepulauan Truong Sa dan Hoang Sa tanpa izin Vietnam adalah tidak sah.

Vietnam memiliki dasar hukum penuh dan bukti historis untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau-pulau tersebut, serta hak atas perairannya sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

China telah merebut Kepulauan Paracel dari Vietnam Selatan secara paksa pada 1974, dan sejak itu secara ilegal menduduki pulau itu.

Baca Juga: Para pemimpin ASEAN kecam Beijing, 2 kapal induk AS latihan tempur di Laut Filipina



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×