Sumber: Express.co.uk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China telah menyatakan akan menghadapi setiap serangan dari militer Amerika Serikat (AS) terhadap pulau-pulau pangkalan militer (fortified islands) di negara itu di Laut China Selatan dengan serangan balik yang sengit (fierce counterattack).
Platform berita milik pemerintah China, Global Times menuduh militer AS berencana mengirim MQ-9 Reaper untuk menyerang tiga pulau berbenteng China di Laut China Selatan.
Ancaman dari Global Times adalah bahwa China "tidak akan ragu-ragu dalam menghadapi provokasi dan serangan yang ekstrim" tulis media tersebut seperti dikutip dari Express.co.uk, Selasa (13/10).
Media propaganda yang dikelola Partai Komunis itu menambahkan: "Jika Washington ingin mencoba peruntungannya, militer China dan rakyat China pasti akan menghadapi tantangan dan berjuang sampai akhir."
Baca Juga: Militer China siapkan invasi ke Taiwan secara habis-habisan
Platform berita yang dimiliki oleh surat kabar resmi Partai Komunis China Daily menyatakan AS akan membayar "harga mahal" jika meluncurkan segala jenis serangan pesawat tak berawak terhadap harta benda milik China di Laut China Selatan.
The Global Times menyatakan: "Kita harus memperingatkan pihak AS bahwa menyerang Kepulauan Nansha China atau target China lainnya menggunakan drone MQ-9 Reaper adalah tindakan perang.
"Tentara Pembebasan Rakyat China, PLA, pasti akan melawan, menyebabkan militer AS membayar mahal."
Pernyataan retorika Beijing ini merespons AS yang menuduh China melakukan militerisasi yang ceroboh dan provokatif di wilayah maritim yang disengketakan.
Baca Juga: AS lanjutkan penjualan tiga senjata ke Taiwan, Beijing ancam Washington
Situs berita tersebut mengklaim pemerintahan Trump mungkin mencoba untuk meningkatkan kampanye agar ia terpilih kembali dengan menciptakan krisis militer.
The Global Times menyatakan tanggapan China adalah "serang keras para penyerang dan ajari mereka pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan".
Editorial media tersebut menambahkan: "China akan menembak jatuh pesawat tempur AS yang masuk, tidak peduli mereka tidak berawak atau berawak.
"Jika pesawat-pesawat itu menyebabkan kerusakan nyata pada pulau-pulau dan terumbu karang di Cina, kami akan menyerang platform dan pangkalan tempat pesawat itu lepas landas."
Baca Juga: Makin panas, China ancam serang Taiwan dengan cara ini
Presiden China Xi Jinping mengklaim bangsanya memiliki hak kepemilikan bersejarah atas hampir seluruh Laut China Selatan.
Hal ini ditandai dengan "sembilan garis putus-putus" yang mengelilingi wilayah maritim yang kaya mineral dan sumber daya.
Putusan arbitrase internasional 2016 telah menyatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum di bawah hukum internasional.
Klaim tersebut telah ditolak oleh negara-negara yang mengelilingi Laut Cina Selatan.