Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. China mengingatkan Inggris untuk tidak mendiskriminasi perusahaan yang terlibat dalam pengembangan jaringan 5G dan untuk menolak tekanan dari negara lain mengenai kerjasama dengan Huawei Technologies.
Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, kini berada di bawah pengawasan ketat setelah Amerika Serikat mengatakan kepada sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi perusahaan itu karena khawatir bisa menjadi alat bagi mata-mata China. Namun Huawei telah membantah tuduhan ini.
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters pada Rabu bahwa Dewan Keamanan Nasional Inggris (NSC) memutuskan untuk melarang Huawei dari semua bagian inti jaringan 5G milik negara dan membatasi aksesnya ke bagian non inti.
Menulis di Sunday Telegraph, Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming membela Huawei karena memiliki rekam jejak keamanan yang baik dan mengatakan Inggris harus membuat keputusan secara mandiri dan sesuai dengan kepentingan nasional mereka.
"Hal terakhir yang dibutuhkan dunia adalah pengenalan segala bentuk tindakan diskriminiatif terhadap perusahaan yang terlibat dalam pengembangan jaringan 5G. Hal terakhir yang diharapkan China dari Inggris yang benar-benar terbuka dan adil," tulisnya
Liu memahami tentang kekhawatiran dalam pengembangan jaringan 5G, tetapi menurutnya hal itu dapat dikelola.
"Risiko harus ditanggapi dengan serius, tetapi risiko tidak boleh dibiarkan memicu rasa takut. Risiko dapat dikelola asalkan negara dan perusahaan bekerjasama," katanya.