Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China mengisyaratkan sikap yang lebih lunak terkait pembatasan ekspor rare earth atau mineral tanah jarang, menyusul kekhawatiran gangguan rantai pasok global yang dapat mengancam industri otomotif dan semikonduktor di Eropa dan India.
Dalam pernyataan resmi pada Jumat (30/5), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan bahwa pihaknya siap meningkatkan kerja sama dan dialog dengan negara-negara mitra terkait kebijakan ekspor tersebut.
“Kami berkomitmen menjaga stabilitas rantai produksi dan pasokan global serta terbuka untuk memperkuat kerja sama di bidang kontrol ekspor,” ujar Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing.
Baca Juga: Siapa Penguasa Logam Tanah Jarang Dunia? Inilah 10 Negara Penghasil Terbesarnya
Ancaman Krisis Pasokan di India dan Eropa
China, yang menguasai lebih dari 90% kapasitas pengolahan global untuk magnet tanah jarang, pada awal April memberlakukan kebijakan kontrol ekspor baru yang mewajibkan perusahaan memperoleh lisensi khusus dari pemerintah.
Meski beberapa lisensi telah diterbitkan, termasuk kepada pemasok Volkswagen, produsen otomotif India mengaku belum menerima izin serupa dan memperkirakan akan menghentikan produksi mulai awal Juni jika pasokan tak segera dipulihkan.
Media pemerintah China pada Rabu (28/5) melaporkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan ekspor rare earth, khususnya bagi perusahaan semikonduktor asal China dan Eropa.
Langkah ini muncul setelah serangkaian pertemuan antara pelaku industri dan Kementerian Perdagangan yang menyoroti risiko kekurangan bahan baku strategis.
Baca Juga: Perusahaan AS Hentikan Ekspor Tanah Jarang ke China di Tengah Memanasnya Perang Tarif
Langkah pembatasan ekspor mineral strategis oleh China juga memicu reaksi dari Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan The New York Times, Washington pekan ini telah menangguhkan sebagian penjualan teknologi penting ke China, termasuk komponen untuk produsen pesawat milik negara, COMAC, sebagai bentuk respons terhadap kontrol ekspor mineral China.
Rare earth merupakan komponen vital dalam pembuatan mobil listrik, jet tempur, hingga perangkat rumah tangga pintar.
Ketergantungan global terhadap kapasitas pemrosesan China membuat kebijakan ekspor negara tersebut menjadi perhatian utama pelaku industri strategis di seluruh dunia.