kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.100   0,00   0,00%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Corona menyebar ke negara lain, pengusaha China banting setir jadi produsen masker


Kamis, 12 Maret 2020 / 15:20 WIB
Corona menyebar ke negara lain, pengusaha China banting setir jadi produsen masker
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Meksiko. Pengusaha China diarahkan untuk banting setir jadi produsen masker sejalan dengan menyebarnya corona ke berbagai negara. REUTERS/Carlos Jasso


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penyebaran virus corona ke berbagai belahan dunia punya sisi ekonomi bagi China. Bagaimana tidak, sejumlah pengusaha China bahkan sampai banting setir untuk memproduksi masker guna memenuhi permintaan pasar.

Dilansir dari South China Morning Post, salah satu pengusaha China yang melakukan hal ini adalah perusahaan milik keluarga Liu yang telah memproduksi popok bayi di kota Quanzhou selama lebih dari 10 tahun.

Baca Juga: Waspada virus corona, penutupan Tokyo Disneyland diperpanjang hingga tengah Mei 2020

Tetapi pada bulan Februari, untuk pertama kalinya mereka mulai membuat masker wajah, karena permintaan yang melonjak secara spektakuler akibat wabah virus corona.

Pabrik yang mempekerjakan 100 orang di provinsi Fujian Tenggara ini telah menambah dua jalur produksi untuk membuat hingga 200.000 masker dalam sehari.

Selain bersifat komersial, dorongan dari pemerintah Cina dalam bentuk subsidi, pajak yang lebih rendah, pinjaman tanpa bunga, persetujuan jalur cepat untuk ekspansi dan membantu mengurangi kekurangan tenaga kerja juga memperkuat keputusan tersebut.

"Pemerintah menganjurkan perluasan produksi. Dengan persetujuan yang lebih cepat, produsen perlu memprioritaskan kebutuhan pemerintah dibandingkan ekspor," ujar Liu.

Baca Juga: Terpukul corona, penjualan mobil di China catatkan penurunan terdalam sepanjang masa

Pabrik ini adalah salah satu dari ribuan pabrik di sekitar China yang dialihkan untuk memproduksi masker dan peralatan pelindung lainnya untuk pertama kalinya sebagai bagian dari upaya besar-besaran untuk menanggapi penyebaran virus corona.

Sebelum corona menyebar, Cina telah membuat sekitar setengah dari pasokan masker dunia sebanyak 20 juta unit per hari. Namun angka ini melassar menjadi 116 juta pada 29 Februari.

Lompatan eksponensial ini adalah hasil dari perubahan kebijakan industri di mana Beijing mengarahkan perusahaan-perusahaan milik negara untuk memimpin upaya pembuatan masker secara nasional.

Baca Juga: Arab Saudi perluas larangan bepergian ke Eropa dan negara lain karena virus corona

"Bagi saya, ini adalah keuntungan besar dari China yakni kecepatannya," kata Thomas Schmitz, presiden perusahaan teknik Austria Andritz cabang China.

"Ketika Anda perlu berlari, orang-orang tahu cara berlari, dan ini adalah sesuatu yang telah hilang di negara-negara lain sejak masa industri mereka," ungkap dia.

Sementara itu, perusahaan minyak dan gas China Sinopec meningkatkan produksi bahan baku masker seperti polypropylene dan polyvinyl chloride pada Januari. 

Baca Juga: Perang harga minyak bikin harta Pangeran Alwaleed terpangkas Rp 329 miliar

Minggu ini, perusahaan juga mendirikan dua jalur produksi di Beijing untuk memproduksi kain non-anyaman melt-blown, yang dimaksudkan untuk membuat empat ton kain setiap hari, yang kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan 1,2 juta respirator N95 atau enam juta masker bedah sehari. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×