Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/BRUSSELS. Presiden Donald Trump resmi memberlakukan tarif lebih tinggi pada semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat (AS) pada Rabu (12/3).
Kebijakan ini memperkuat upaya Trump untuk menata ulang perdagangan global demi kepentingan AS, tetapi mendapat reaksi cepat dari Uni Eropa.
Langkah ini mengembalikan tarif global sebesar 25% untuk semua impor baja dan aluminium serta memperluas cakupan bea masuk ke ratusan produk turunan, seperti mur dan baut, bilah buldoser, hingga kaleng soda.
Fokus Trump yang agresif terhadap tarif sejak menjabat pada Januari telah mengguncang kepercayaan investor, konsumen, dan pelaku bisnis.
Baca Juga: Trump Lipat Gandakan Tarif Impor Baja dan Aluminium Kanada, Pasar Keuangan Terguncang
Para ekonom khawatir hal ini dapat memicu resesi di AS dan memperlambat perekonomian global.
Komisi Eropa, yang bertanggung jawab atas kebijakan perdagangan Uni Eropa, segera merespons dengan mengumumkan tarif balasan terhadap produk-produk AS senilai hingga 26 miliar euro (setara US$28 miliar) yang akan mulai berlaku bulan depan.
“Kami siap untuk berdialog secara konstruktif,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada wartawan, seraya menugaskan Komisaris Perdagangan Maros Sefcovic untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS.
“Kami yakin bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global, bukanlah kepentingan kita bersama untuk membebani ekonomi dengan tarif seperti ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingannya.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi menilai kebijakan AS ini dapat berdampak besar pada hubungan ekonomi AS-Jepang.
Negara-negara sekutu dekat AS seperti Kanada, Inggris, dan Australia juga mengkritik kebijakan ini.
Kanada mempertimbangkan tindakan balasan, sementara Menteri Perdagangan Inggris Jonathan Reynolds mengatakan bahwa “semua opsi tersedia” untuk melindungi kepentingan nasional.
Baca Juga: Tarif Baru AS Bayangi Pasar, Harga Tembaga Naik, Aluminium AS Melonjak
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut kebijakan ini bertentangan dengan semangat persahabatan kedua negara, tetapi menegaskan tidak akan memberlakukan tarif balasan.
Negara-negara yang paling terdampak oleh tarif ini adalah Kanada—pemasok utama baja dan aluminium ke AS—serta Brasil, Meksiko, dan Korea Selatan, yang sebelumnya menikmati pengecualian atau kuota tertentu.
Dampak Terhadap Uni Eropa dan Tanggapan Balasan
Bagi negara-negara Uni Eropa, dampaknya masih terbatas. Institut Kiel Jerman memperkirakan bahwa kebijakan ini hanya akan mengurangi output ekonomi Uni Eropa sebesar 0,02% karena hanya sebagian kecil dari produk yang terkena tarif diekspor ke AS.
Sebagai respons, Uni Eropa menyiapkan tarif balasan terhadap produk-produk AS, yang mencakup berbagai barang mulai dari benang gigi hingga berlian, jubah mandi, dan bourbon.