Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Namun, nilai totalnya hanya setara dengan enam hari perdagangan barang dan jasa antara AS dan Uni Eropa.
Baca Juga: Akibat Tarif Trump, Dolar AS Sentuh Level Tertinggi Sepekan terhadap Dolar Kanada
Menteri Urusan Eropa Prancis, Benjamin Haddad, memperingatkan bahwa Uni Eropa dapat meningkatkan responsnya lebih jauh.
“Jika situasinya memburuk, kami bisa memperluas tarif ke layanan digital atau hak kekayaan intelektual,” ujarnya kepada TF-1 TV.
Trump sebelumnya mengancam akan menggandakan tarif Kanada menjadi 50% untuk ekspor baja dan aluminium, tetapi membatalkan rencana tersebut setelah provinsi Ontario menangguhkan rencana mengenakan biaya tambahan 25% pada ekspor listrik ke negara bagian AS seperti Minnesota, Michigan, dan New York.
Dampak bagi Perekonomian AS
Pemberlakuan tarif ini mendapat dukungan dari produsen baja AS, yang menganggapnya sebagai pemulihan atas kebijakan tarif logam Trump pada 2018 yang telah dilemahkan oleh berbagai pengecualian dan kuota.
“Dengan menutup celah dalam kebijakan tarif yang telah dieksploitasi selama bertahun-tahun, Presiden Trump akan kembali menghidupkan industri baja AS yang siap membangun kembali Amerika,” kata Presiden Asosiasi Produsen Baja Philip Bell.
“Revisi tarif ini akan memastikan bahwa produsen baja di AS dapat terus menciptakan lapangan kerja bergaji tinggi dan berinvestasi lebih banyak tanpa harus bersaing dengan praktik perdagangan yang tidak adil,” tambahnya.
Ketegangan perdagangan AS-Kanada meningkat di saat Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bersiap menyerahkan jabatan kepada penerusnya, Mark Carney, yang memenangkan pemilihan kepemimpinan Partai Liberal akhir pekan lalu.
Baca Juga: Perang Dagang Memanas, Trump Lipat Gandakan Tarif Impor Logam Kanada Menjadi 50%
Pada Senin, Carney mengatakan bahwa dia belum bisa berbicara dengan Trump hingga resmi dilantik sebagai perdana menteri. Trump kemudian menulis di media sosial bahwa ia ingin Kanada menjadi “Negara Bagian Ke-51 yang kita cintai.”
Menteri Energi Kanada Jonathan Wilkinson mengatakan kepada Reuters bahwa Kanada dapat mengambil tindakan non-tarif, seperti membatasi ekspor minyak ke AS atau mengenakan pajak ekspor pada mineral, jika tarif AS terus berlanjut.
Kanada, dengan sumber daya listrik tenaga air yang melimpah, memiliki keunggulan dalam produksi aluminium primer dibandingkan AS.
Akibatnya, negara ini menguasai pasar aluminium AS, sementara banyak pabrik peleburan AS yang sempat bangkit berkat tarif Trump kini kembali ditutup.
China, sebagai pemasok aluminium terbesar kedua ke AS, juga menghadapi tarif tinggi akibat tuduhan dumping dan subsidi.
Selain itu, dalam sebulan terakhir, Trump memberlakukan tarif 20% terhadap barang-barang China sebagai respons atas perdagangan fentanyl.