kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari kota kecil hingga kota besar, aksi demonstrasi terjadi di seluruh Amerika


Senin, 08 Juni 2020 / 05:35 WIB
Dari kota kecil hingga kota besar, aksi demonstrasi terjadi di seluruh Amerika
ILUSTRASI. Aksi unjuk rasa yang menuntut kematian George Flotd. REUTERS/Mike Blake


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/LOS ANGELES. Aksi demonstrasi terjadi di seluruh Amerika Serikat pada hari Minggu (7/6/2020) untuk menuntut keadilan rasial pasca kematian George Floyd di tahanan polisi Minneapolis. Bahkan aksi unjuk rasa pada akhir pekan kemarin menyebar ke komunitas yang lebih kecil, termasuk kota Texas timur yang pernah menjadi surga bagi Ku Klux Klan.

Melansir Reuters, aksi demonstrasi di AS ini juga mengilhami protes anti-rasisme di seluruh dunia, ketika demonstran dari Brisbane, Sydney, London, Paris dan kota-kota Eropa lainnya menerima pesan Black Lives Matter.

Di Washington, puluhan ribu orang meneriakkan "Aku tidak bisa bernafas" dan "Angkat tangan, jangan tembak". Mereka berunjuk rasa di Lincoln Memorial kemudian berbaris ke Gedung Putih pada hari Sabtu dalam protes terbesar dalam 12 hari terakhir di seluruh Amerika Serikat sejak Floyd meninggal.

Baca Juga: Jacob Frey, walikota Minneapolis dicemooh warga karena tolak keinginan demonstran

Pesan umum yang ingin disampaikan oleh para pengunjuk rasa adalah tekad untuk mengubah kemarahan yang ditimbulkan oleh kematian Floyd bulan lalu menjadi gerakan yang lebih luas demi mewujudkan reformasi yang luas untuk sistem peradilan pidana AS dan perlakuannya terhadap kelompok minoritas.

"Rasanya seperti saya bisa menjadi bagian dari sejarah dan bagian dari orang yang mencoba mengubah dunia untuk semua orang," kata Jamilah Muahyman, seorang warga Washington yang melakukan aksi protes di dekat Gedung Putih kepada Reuters.

Baca Juga: Twitter, Facebook menonaktifkan video penghargaan Trump untuk Floyd karena hak cipta

Meski demikian, terjadi sejumlah aksi sporadis di beberapa kota di mana para pengunjuk rasa berusaha memblokir lalu lintas. Dan polisi yang mengenakan baju anti huru hara menggunakan granat kilat dalam konfrontasi dengan demonstran di Seattle.

Namun sebagian besar adalah hari unjuk rasa paling damai sejak rekaman video yang menunjukkan Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di borgol, terbaring telungkup di jalan Minneapolis pada 25 Mei ketika seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.

Video itu memicu kemarahan di mana para pelaku unjuk rasa di Minneapolis langsungĀ  menyebar ke kota-kota lain, diselingi oleh episode pembakaran, penjarahan dan perusakan. Pihak berwenang dan aktivis menyalahkan kondisi ini sebagian besar pada agitator luar dan penjahat.

Baca Juga: Jaga Gedung Putih, ribuan tentara Garda Nasional ada di Washington

Pasukan Pengawal Nasional diaktifkan di beberapa negara bagian, dan polisi menggunakan taktik penanganan keras di beberapa kota ketika sejumlah pemerintah lokal memberlakukan jam malam yang diberlakukan untuk memadamkan gangguan sipil, yang pada gilirannya mendorong para demonstran untuk bertindak lebih jauh.

Intensitas aksi protes selama seminggu terakhir mulai surut pada hari Rabu setelah jaksa di Minneapolis telah menangkap keempat petugas polisi yang terlibat dalam kematian Floyd. Derek Chauvin, petugas yang terlihat menjepit Floyd ke tanah ketika Floyd berulang kali mengerang "Saya tidak bisa bernapas" didakwa dengan pembunuhan tingkat dua.

Baca Juga: Polisi di New York tega dorong pria berusia 75 tahun hingga jatuh ke tanah

Pada hari Minggu pagi, Walikota New York Bill de Blasio mengumumkan bahwa ia akan mencabut jam malam di seluruh kota sehari lebih awal.

Meski begitu, aksi kemarahan di kota Minneapolis tetap membara. Walikota menghadapi tantangan para pengunjuk rasa yang marah pada hari Sabtu setelah mengatakan kepada mereka bahwa dia menentang tuntutan mereka untuk menarik pendanaan lembaga kepolisian kota.

Baca Juga: Paul McCartney geram budaya rasisme yang masih hidup hingga kini

Aksi demonstrasi di kota kecil Texas

Mungkin tidak ada dimensi protes multi-rasial yang berkembang lebih jelas daripada di kota kecil Vidor Texas timur, salah satu dari ratusan komunitas Amerika yang dikenal beberapa dekade lalu sebagai "kota matahari terbenam" karena orang kulit hitam tidak diterima setelah malam tiba.

Puluhan pengunjuk rasa berkulit putih dan hitam yang membawa spanduk "Black Lives Matter" berdemonstrasi pada hari Sabtu di Vidor, yang dulu terkenal sebagai daerah kubu Ku Klux Klan, menyoroti ruang lingkup seruan baru untuk kesetaraan ras bergema di seluruh negeri lima bulan sebelum pemilihan presiden 3 November mendatang.

Baca Juga: Prihatin akan penyebaran virus, Gubernur New York minta pengunjuk rasa dites Covid-19

Di wilayah lain di Selatan, di tempat kelahiran Floyd di Raeford, North Carolina, ratusan orang berbaris di sebuah gereja untuk memberikan penghormatan pada saat mereka melihat jasad Geoge Floyd di depan umum sebelum upacara peringatan pribadi untuk anggota keluarga.

Pemakaman Geoge Floyd dijadwalkan pada hari Selasa di Houston, tempat ia tinggal sebelum pindah ke daerah Minneapolis.




TERBARU

[X]
×