Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Uni Eropa berencana menyisihkan lebih dari 500 juta euro atau sekitar Rp 8,1 triliun agar bisa meningkatkan produksi amunisi untuk mendukung Ukraina dalam perang.
Dalam pemaparan Komisi Eropa hari Rabu (3/5), Uni Eropa akan memberikan subsidi kepada perusahaan senjata Eropa untuk investasi yang meningkatkan produksi amunisi dan misil.
"Dalam hal pertahanan, industri kita sekarang harus beralih ke mode ekonomi perang," kata Thierry Breton, komisaris pasar internal Uni Eropa, seperti dikutip Reuters.
Tidak hanya itu, anggaran besar tersebut juga akan digunakan untuk membantu para anggota Uni Eropa mengisi kembali cadangan amunisi mereka yang berkurang karena telah dikirim ke Ukraina.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Vatikan Terlibat dalam Misi Perdamaian di Ukraina, Tapi Rahasia
Skema ini adalah bagian ketiga dari upaya Uni Eropa untuk mendapatkan lebih banyak amunisi dan senjata ke Ukraina, khususnya peluru artileri 155 milimeter yang secara khusus dipesan Kyiv.
Sebagai bagian dari program untuk memasok 1 juta peluru ke Ukraina dalam waktu 12 bulan, Uni Eropa telah setuju untuk menyisihkan 1 miliar euro untuk amunisi dan misil yang dikirim anggotanya ke Ukraina dari cadangan.
Sejauh ini Uni Eropa telah mengalokasikan 1 miliar euro lagi untuk pengadaan bersama amunisi, meskipun sebagian rencana harus tertahan karena perselisihan mengenai sejauh mana mereka harus diproduksi di Eropa.
Baca Juga: Sergei Lavrov: Uni Eropa Semakin Militeristik, Mirip NATO
"Uni Eropa memiliki basis industri yang substansial untuk produksi amunisi tetapi saat ini tidak memiliki skala untuk memenuhi kebutuhan keamanan Ukraina dan negara anggota kami. Kami dapat dan harus merevitalisasinya untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan konflik berintensitas tinggi," pungkas Breton.
Program baru yang diumumkan hari Rabu bertujuan untuk memberikan insentif kepada perusahaan senjata untuk meningkatkan produksi mereka.
Program itu akan mengambil dana dari anggaran Uni Eropa untuk mendanai sebagian proyek yang meningkatkan kapasitas. Di saat yang sama, program juga akan memungkinkan Uni Eropa menggunakan uang dari program pemulihan pandemi Covid-19 untuk produksi amunisi.