Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Separuh ekonom memperkirakan suku bunga akan kembali turun ke 3,25%–3,50% pada kuartal pertama tahun depan, sementara tidak ada pandangan yang dominan soal level suku bunga pada akhir 2026.
Dari sisi ketenagakerjaan, sekitar 70% ekonom menilai pertumbuhan lapangan kerja AS tidak banyak berubah meski ada penurunan di sektor swasta. Tingkat pengangguran yang terakhir tercatat 4,3% diperkirakan bertahan di level itu hingga akhir tahun dan naik sedikit menjadi rata-rata 4,5% pada 2026.
“Pasar tenaga kerja memang melambat, tapi belum sampai titik krisis. Perekrutan turun, tapi gelombang PHK besar belum terjadi,” kata Stephen Juneau dari Bank of America Securities.
Meski begitu, ia menegaskan, “Pemangkasan Desember belum pasti, kecuali Powell melihat bukti nyata bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja benar-benar meningkat.”
Ekonomi AS, yang tumbuh 3,8% pada kuartal II dan diperkirakan naik 2,9% pada kuartal III, kemungkinan akan melambat ke 1,0% di kuartal IV tahun ini. Ke depan, pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan stabil di kisaran 1,8% per tahun hingga 2027—angka yang dianggap The Fed sebagai laju pertumbuhan yang tidak memicu inflasi.
Tonton: The Fed Turunkan Suku Bunga, IHSG Siap Rebound ke Level Tertinggi 2025 # KONTAN News
Kesimpulan:
Mayoritas ekonom memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada Desember untuk menahan pelemahan pasar tenaga kerja. Namun, langkah itu masih bergantung pada data ekonomi terbaru setelah penutupan pemerintahan berakhir. Inflasi yang tetap tinggi menjadi dilema utama, karena pemangkasan suku bunga berisiko memperburuk tekanan harga dan menurunkan kredibilitas kebijakan moneter The Fed.













