kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.754   23,00   0,14%
  • IDX 8.400   11,08   0,13%
  • KOMPAS100 1.163   0,71   0,06%
  • LQ45 846   -1,41   -0,17%
  • ISSI 294   1,96   0,67%
  • IDX30 444   -2,48   -0,56%
  • IDXHIDIV20 509   -4,19   -0,82%
  • IDX80 131   0,10   0,07%
  • IDXV30 138   -0,39   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,91   -0,65%

Dilema The Fed: Jaga Pasar Kerja atau Tekan Inflasi?


Kamis, 13 November 2025 / 09:26 WIB
Dilema The Fed: Jaga Pasar Kerja atau Tekan Inflasi?
ILUSTRASI. Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) diperkirakan kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Desember mendatang untuk menopang pasar tenaga kerja yang melemah. Foto: Tangkapan Layar Youtube The Fed


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) diperkirakan kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Desember mendatang untuk menopang pasar tenaga kerja yang melemah. Hal ini disampaikan oleh 80% ekonom dalam survei Reuters terbaru—angka yang sedikit naik dibanding survei bulan lalu.

Hasil jajak pendapat ini menunjukkan semakin kuatnya keyakinan kalangan ekonom, meski di internal Federal Open Market Committee (FOMC) sendiri masih terjadi perbedaan pandangan soal perlunya pemangkasan tambahan tahun ini, terutama karena data ekonomi resmi terhambat akibat penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS yang berkepanjangan.

Setelah menurunkan suku bunga seperempat poin bulan lalu—yang menuai perbedaan suara di antara pejabat Fed—Ketua Jerome Powell sempat mengingatkan bahwa pemangkasan Desember belum tentu dilakukan.

Namun, dari 105 ekonom yang disurvei, sebanyak 84 orang memperkirakan FOMC akan menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut pada 10 Desember, menjadi kisaran 3,50%–3,75%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Sebanyak 21 ekonom memperkirakan suku bunga tetap.

“Pasar tenaga kerja masih tampak lemah, dan itulah alasan utama kami memprediksi pemangkasan Desember akan tetap terjadi. Tapi kalau data-data ekonomi mendatang memperlihatkan perbaikan, keputusan itu bisa berubah,” kata Abigail Watt, ekonom AS di UBS.

Baca Juga: Tokoh Inklusif di The Fed, Raphael Bostic Akan Pensiun Februari 2026

Ia menambahkan, perdebatan di tubuh The Fed kini makin tajam antara fokus menjaga stabilitas harga dan menjaga lapangan kerja. 

“Jika inflasi masih tinggi sementara pasar tenaga kerja mulai membaik, tekanan untuk berhenti memangkas suku bunga akan meningkat tahun depan,” ujarnya.

Indeks Personal Consumption Expenditures (PCE)—tolok ukur inflasi utama The Fed—telah berada di atas target 2% selama lebih dari empat tahun, terpanjang sejak 1995. Survei Reuters memprediksi PCE akan tetap di atas 2% hingga 2027.

Josh Hirt, ekonom senior di Vanguard, memperingatkan bahwa inflasi yang terlalu lama di atas target bisa merusak kredibilitas The Fed. 

“Masyarakat mungkin tidak terlalu memperhatikan sekarang, tapi ketika mereka sadar, dampaknya bisa besar,” ujarnya.

Baca Juga: Obligasi AS Menguat, Pasar Bertaruh The Fed Akan Pangkas Suku Bunga Desember

Separuh ekonom memperkirakan suku bunga akan kembali turun ke 3,25%–3,50% pada kuartal pertama tahun depan, sementara tidak ada pandangan yang dominan soal level suku bunga pada akhir 2026.

Dari sisi ketenagakerjaan, sekitar 70% ekonom menilai pertumbuhan lapangan kerja AS tidak banyak berubah meski ada penurunan di sektor swasta. Tingkat pengangguran yang terakhir tercatat 4,3% diperkirakan bertahan di level itu hingga akhir tahun dan naik sedikit menjadi rata-rata 4,5% pada 2026.

“Pasar tenaga kerja memang melambat, tapi belum sampai titik krisis. Perekrutan turun, tapi gelombang PHK besar belum terjadi,” kata Stephen Juneau dari Bank of America Securities.

Meski begitu, ia menegaskan, “Pemangkasan Desember belum pasti, kecuali Powell melihat bukti nyata bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja benar-benar meningkat.”

Ekonomi AS, yang tumbuh 3,8% pada kuartal II dan diperkirakan naik 2,9% pada kuartal III, kemungkinan akan melambat ke 1,0% di kuartal IV tahun ini. Ke depan, pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan stabil di kisaran 1,8% per tahun hingga 2027—angka yang dianggap The Fed sebagai laju pertumbuhan yang tidak memicu inflasi.

Tonton: The Fed Turunkan Suku Bunga, IHSG Siap Rebound ke Level Tertinggi 2025 # KONTAN News

Kesimpulan:

Mayoritas ekonom memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada Desember untuk menahan pelemahan pasar tenaga kerja. Namun, langkah itu masih bergantung pada data ekonomi terbaru setelah penutupan pemerintahan berakhir. Inflasi yang tetap tinggi menjadi dilema utama, karena pemangkasan suku bunga berisiko memperburuk tekanan harga dan menurunkan kredibilitas kebijakan moneter The Fed.

Selanjutnya: Rupiah Spot Melemah 0,10% ke Rp 16.735 per Dolar AS pada Kamis (13/11) Pagi

Menarik Dibaca: Rekomendasi Menu Diet Tanpa Nasi untuk Turunkan Berat Badan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×