kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dokumen Bocor: Rusia Dirikan Pabrik Drone, Targetkan Produksi 6.000 Drone


Jumat, 18 Agustus 2023 / 07:12 WIB
Dokumen Bocor: Rusia Dirikan Pabrik Drone, Targetkan Produksi 6.000 Drone
ILUSTRASI. Rusia membuat kemajuan yang stabil menuju targetnya untuk memproduksi massal jenis drone serang Iran. REUTERS/Roman Petushkov


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

DRONE RUSIA - Washington Post pada hari Kamis (17/8/2023) memberitakan, Rusia membuat kemajuan yang stabil menuju targetnya untuk memproduksi massal jenis drone serang Iran yang dapat menempuh jarak lebih dari 1.000 mil dan menargetkan kota-kota Ukraina. Washington Post mengutip dokumen bocor tentang rencana tersebut.

Melansir Reuters, menurut dokumen tersebut, Moskow sedang mengembangkan Shahed-136 versinya sendiri, meskipun ada penundaan dan sanksi yang berdampak pada komponen yang dibutuhkan dari negara lain.

Washington Post memperoleh dokumen tersebut dari sumber yang terlibat dalam pekerjaan di Zona Ekonomi Khusus Alabuga Republik Rusia Tatarstan, tetapi menentang invasi Rusia ke Ukraina.

Iran sendiri telah mengakui mengirim drone ke Rusia tetapi sebelumnya mengatakan mereka dikirim sebelum invasi Rusia pada Februari 2022 ke Ukraina.

Rusia sebelumnya membantah pasukannya menggunakan drone Iran di Ukraina, meskipun Presiden Vladimir Putin telah menyerukan peningkatan produksi drone dalam negeri. Pada bulan April dia mengatakan industri drone Rusia akan segera bernilai lebih dari US$ 20 miliar.

Baca Juga: Pesawat Ruang Angkasa Rusia, Luna-25, Mulai Memasuki Orbit Bulan

Pejabat Rusia tidak segera menanggapi laporan Washington Post.

Sebelumnya, Gedung Putih pada awal musim panas ini mengatakan Rusia tampaknya memperdalam kerja samanya dengan Iran dan telah menerima ratusan Kendaraan Udara Tanpa Awak (UAV) dari Teheran. Menurut Amerika Serikat, Ukraina, dan negara-negara Barat lainnya, hal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2015 soal kesepakatan nuklir Iran.

Gedung Putih mengatakan pada bulan Juni bahwa Iran sedang membangun UAV kemudian mengirimkannya melintasi Laut Kaspia untuk digunakan oleh pasukan Rusia melawan Ukraina. Negara itu disebut telah mentransfer beberapa ratus drone sejak Agustus lalu.

Minggu ini, Financial Times melaporkan Washington menekan Iran untuk menghentikan penjualan drone ke Moskow.

Baca Juga: Pesan AS untuk Iran: Setop Jual Drone ke Rusia!



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×