Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan tuduhan Uni Eropa tidak berdasar karena tidak adanya dokumen spesifik UE atau tautan ke outlet media Rusia tertentu.
"Kami berbicara lagi tentang beberapa tuduhan tidak berdasar yang dalam situasi saat ini mungkin merupakan hasil dari obsesi anti-Rusia," kata Peskov.
Dokumen Uni Eropa mengutip contoh-contoh dari Lithuania ke Ukraina, termasuk klaim palsu bahwa seorang tentara AS yang dikerahkan ke Lithuania terinfeksi dan dirawat di rumah sakit. Dikatakan bahwa di media sosial, media RT Spanyol yang didanai Rusia dan berbahasa Spanyol, merupakan sumber berita paling populer ke 12 tentang virus corona antara Januari hingga pertengahan Maret, berdasarkan pada jumlah berita yang dibagikan di media sosial.
Baca Juga: AS dikabarkan ancam beri sanksi jika Indonesia membeli senjata dari Rusia dan China
Komisi Eropa mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak dengan Google, Facebook, Twitter dan Microsoft. Seorang juru bicara UE menuduh Moskow "bermain-main dengan nyawa orang" dan mengimbau warga Uni Eropa untuk "sangat berhati-hati" dan hanya menggunakan sumber berita yang mereka percayai.
Diciptakan manusia
Uni Eropa dan NATO sebelumnya menuduh Rusia melakukan tindakan rahasia, termasuk disinformasi, untuk mencoba menggoyahkan Barat dengan mengeksploitasi perpecahan di masyarakat.
Rusia membantah taktik semacam itu dan Presiden Vladimir Putin menuduh musuh asing menargetkan Rusia dengan menyebarkan berita palsu tentang virus corona untuk membuat panik.
Baca Juga: Lebih 5.000 orang meninggal di seluruh dunia karena virus corona, berikut daftarnya
Media Rusia di Eropa belum berhasil menjangkau publik yang lebih luas, tetapi menyediakan platform untuk populis anti-UE dan mempolarisasi debat, demikian ditunjukkan oleh analisis oleh UE dan kelompok-kelompok non-pemerintah.
Laporan EEAS mengutip kerusuhan pada akhir Februari di Ukraina, negara bekas republik Soviet yang kini berusaha bergabung dengan UE dan NATO, sebagai contoh konsekuensi dari disinformasi semacam itu.
Baca Juga: Donald Trump lakukan tes virus corona, ini hasilnya
Dikatakan, beredarnya surat palsu yang mengaku berasal dari kementerian kesehatan Ukraina secara keliru memberitakan ada lima kasus virus corona di negara itu. Pihak berwenang Ukraina mengatakan surat itu dibuat di luar Ukraina, kata laporan Uni Eropa.
Ada lagi disinformasi lainnya. "Pesan disinformasi Pro-Kremlin memajukan narasi bahwa virus corona adalah ciptaan manusia, dipersenjatai oleh Barat," kata laporan itu, yang pertama kali dikutip oleh Financial Times.