Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan sebagai sesuatu yang memalukan.
Pernyataan ini disampaikan setelah India melakukan serangan terhadap sejumlah lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, buntut dari serangan militan yang menewaskan 26 orang di wilayah India pada 22 April lalu.
Baca Juga: Operasi Sindoor Jadi Operasi Militer Terbesar India di Pakistan dalam Satu Dekade
“Ini memalukan, kami baru saja mendengarnya,” kata Trump kepada awak media di Gedung Putih, Selasa (6/5).
“Saya hanya berharap ini segera berakhir.”
India dan Pakistan adalah dua negara bersenjata nuklir yang telah lama berseteru, terutama terkait klaim atas wilayah Kashmir.
Ketegangan terbaru ini memicu kekhawatiran eskalasi konflik di kawasan Asia Selatan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan tengah memantau situasi dengan seksama.
Dalam pernyataan di platform X, Rubio menyampaikan bahwa AS akan terus menjalin komunikasi dengan kedua negara untuk mendorong penyelesaian damai.
Baca Juga: Konflik Pecah! India Lancarkan Serangan Udara ke Wilayah Pakistan dan Kashmir
Departemen Luar Negeri AS menyebut, Rubio telah berbicara dengan penasihat keamanan nasional India, Ajit Doval, serta pejabat tinggi Pakistan, dan menyerukan kedua belah pihak agar menjaga jalur komunikasi terbuka dan menghindari eskalasi konflik.
Kedutaan Besar India di Washington mengonfirmasi bahwa Doval telah memberikan penjelasan kepada Rubio terkait operasi militer yang dilakukan India pada Rabu pagi waktu Asia.
Meski AS telah menyatakan dukungan kepada India setelah serangan 22 April, Washington belum secara langsung menyalahkan Pakistan atas insiden tersebut.
Pemerintah Pakistan sendiri membantah keterlibatan dan menyerukan investigasi netral.
Baca Juga: Konflik Kashmir Memanas, India Serang Pakistan di Sembilan Titik
Di tengah meningkatnya konflik global, termasuk perang di Ukraina dan Gaza, sejumlah analis menyebut AS kemungkinan akan membiarkan India dan Pakistan menyelesaikan konflik secara bilateral pada tahap awal.
Trump sebelumnya juga sempat menyatakan bahwa kedua negara akan “menyelesaikan masalah mereka satu sama lain.”