Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MANILA. Para pemimpin partai politik yang berkuasa di Filipina mendukung Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjadi calon wakil presiden dalam pemilihan tahun depan. Dukungan itu membuka jalan bagi Duterte tetap berkuasa selama enam tahun lagi setelah ia mundur pada 2022.
Langkah itu perlu disetujui oleh majelis umum partai, yang bertemu bulan depan.
Di Filipina, presiden dibatasi satu kali masa jabatan enam tahun. Masa jabatan Duterte berakhir pada Juni tahun depan, tetapi dia mengatakan dia serius berpikir untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden, yang menurut pengamat politik dan kritikus bisa menjadi pintu belakang ke kursi kepresidenan.
Mengutip Reuters, Jumat (6/8), jajak pendapat tahun depan akan menjadi referendum tentang kebijakan Duterte, termasuk perang berdarahnya terhadap narkoba, di mana ribuan orang telah tewas, dan penanganan pandemi, kata banyak analis politik.
Baca Juga: Cegah varian Delta, Filipina larang masuk pelancong dari Malaysia dan Thailand
Dukungan untuk Duterte diumumkan oleh Melvin Matibag, sekretaris jenderal partai PDP-Laban yang berkuasa, yang mengatakan dukungan oleh pejabat kunci akan diajukan ke majelis nasional partai bulan depan untuk disetujui.
Untuk kandidat presidennya, kepemimpinan partai mendukung ajudan utama Duterte dan senator petahana Christopher "Bong" Go, kata Matibag, menggambarkan Go dan Duterte sebagai tim yang "tangguh".
“Kami berharap seluruh anggota bisa mengembannya. Itu pilihan yang populer dan logis dari pimpinan PDP-Laban,” kata Matibag dalam jumpa pers.
Baca Juga: Filipina konfirmasi kematian pertama akibat varian delta virus corona
Duterte, yang menggambarkan dirinya sebagai presiden yang enggan tanpa keinginan untuk berkuasa, dalam beberapa kesempatan mengatakan dia ingin Go menjadi penggantinya. Pengesahannya pada tahun 2019 membantu Go menjadi senator, pekerjaan yang dia gabungkan dengan menjadi ajudan pribadi Duterte.
Go telah berulang kali mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada kursi kepresidenan, dan satu-satunya hal yang dapat mengubah pikirannya adalah jika Duterte setuju untuk menjadi pasangannya.
Putri Duterte Sara Duterte-Carpio, walikota kota selatan Davao, telah mengungguli Go dalam jajak pendapat di antara calon presiden. Tapi Sara dan ayahnya sama-sama mengatakan mereka menentang usulan untuk maju menjadi calon presiden.
Pengajuan syarat pencalonan untuk pemilihan tahun depan akan dimulai pada bulan Oktober. Sampai saat itu semuanya hanya spekulasi dan "setiap kebisingan bisa jadi hanya sikap," kata analis politik Victor Manhit.