kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahan gelombang COVID-19, Filipina perpanjang pembatasan pergerakan hingga Juli


Selasa, 29 Juni 2021 / 15:22 WIB
Tahan gelombang COVID-19, Filipina perpanjang pembatasan pergerakan hingga Juli
ILUSTRASI. Seorang pekerja pabrik ikan sarden menerima dosis pertama vaksin COVID-19 buatan Sinovac di Pelabuhan Ikan Navotas, di Navotas City, Metro Manila, Filipina, Kamis (10/6/2021). REUTERS/Lisa Marie David.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang pembatasan pergerakan dan bisnis di Manila dan provinsi-provinsi terdekat hingga pertengahan Juli untuk mencegah penularan COVID-19.

Selain itu, Duterte mempertahankan pembatasan COVID-19 yang lebih ketat di wilayah Tengah dan Selatan Filipina.

Infeksi COVID-19 di wilayah Manila, ibu kota Filipina, rumah bagi setidaknya 13 juta orang, telah turun sejak memuncak pada April lalu. 

Tetapi, beberapa provinsi di Filipina berjuang melawan lonjakan ketika negara itu tengah mendistribusikan dan mengelola vaksin COVID-19.

Tempat hiburan, taman hiburan, dan olahraga kontak dilarang di wilayah ibu kota dan provinsi terdekat. Sementara restoran, pusat kebugaran, dan tempat wisata dalam ruangan diizinkan beroperasi dengan kapasitas hingga 40%.

Baca Juga: Duterte tantang Pacquiao membuktikan pernyataanya terkait korupsi di pemerintahannya

Tetapi, 21 kota dan provinsi di luar ibu kota tetap berada di bawah tindakan yang lebih ketat untuk menahan gelombang COVID-19.

Larangan diperpanjang untuk perjalanan masuk dari Oman, Uni Emirat Arab, dan sebagian besar negara di Asia Selatan, untuk menangkal varian COVID-19 yang sangat menular.

Pejabat lokal memiliki waktu dua hari untuk mengajukan banding kepada Presiden atas pembatasan tersebut, juru bicara Kepresidenan Harry Roque mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa (29/6), seperti dikutip Reuters.

Filipina telah melakukan vaksinasi penuh hanya atas 2,5 juta orang, atau 3,6% dari 70 juta sasaran target tahun ini.

Negara Asia Tenggara ini telah menerima 17,5 juta dosis vaksin, sebagian besar dari Sinovac, di antara 40 hingga 55 juta dosis berbagai merek yang mereka pesan untuk Juni hingga September.

Dengan lebih dari 1,4 juta kasus dan 24.456 kematian, Filipina memiliki infeksi dan jumlah orang meninggal akibat COVID-19 terbanyak kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.

Selanjutnya: Duterte mengancam akan penjarakan warga yang menolak divaksin COVID-19



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×