CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ekonomi Hong Kong dipastikan masuk jurang resesi


Senin, 28 Oktober 2019 / 13:19 WIB
Ekonomi Hong Kong dipastikan masuk jurang resesi
ILUSTRASI. Unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong, China, 20 Oktober 2019. Pemerintah Hong Kong memastikan ekonomi Hong Kong telah jatuh ke dalam resesi.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemerintah Hong Kong memastikan ekonomi Hong Kong telah jatuh ke dalam resesi akibat aksi protes anti-pemerintah yang sudah berlangsung lebih dari lima bulan.

Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan menegaskan Hong Kong tidak mungkin mencapai target ekonomi tahunan di tahun ini.

"Pukulan terhadap ekonomi kami komprehensif," kata Chan dalam sebuah posting di blog, Minggu (27/10) yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Pengadilan Hong Kong larang penyebaran identitas pribadi polisi dan keluarganya

Ia menambahkan, angka perkiraan awal produk domestik bruto (PDB) Hong Kong di kuartal III 2019 menunjukkan dalam dua kuartal berturut-turut terjadi kontraksi. Secara teknis, ini sudah cukup untuk mendefinisikan sebuah resesi ekonomi.

Chan juga mengatakan akan sangat sulit untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 0-1% di tahun ini.

Aksi protes di bekas koloni Inggris itu telah mencapai minggu ke-21. Pada Minggu (27/10), demonstran berpakaian hitam dan bertopeng membakar toko-toko serta melemparkan bom bensin ke polisi yang merespons dengan gas air mata, meriam air, dan peluru karet.

Para pengunjuk rasa secara rutin membakar depan toko termasuk bank, terutama yang dimiliki perusahaan China daratan dan juga mengganggu sistem transportasi massal (MRT) kota Hong Kong.

Baca Juga: China tak pangkas suku bunga seperti negara lain, salah satu alasannya karena babi

MTR telah menutup layanan lebih awal selama beberapa minggu terakhir dan mengatakan akan menutup sekitar dua jam lebih awal dari biasanya pada Senin ini untuk memperbaiki fasilitas yang rusak.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×