kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Filipina Kian Berani Menghadapi China dalam Sengketa di Laut China Selatan


Rabu, 19 Juni 2024 / 13:03 WIB
Filipina Kian Berani Menghadapi China dalam Sengketa di Laut China Selatan
Kapal Coast Guard Filipina yang berkonflik dengan Kapal Kapal Coast Guard China di Perairan Scarborough Laut Cina Selatan, yang menjadi wilayah sengketa Filipina vs China. (30/4/2024). Filipina Kian Berani Menghadapi China dalam Sengketa di Laut China Selatan.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Menurut Edcel John Ibarra, ilmuwan politik dari Universitas Filipina, Marcos berisiko memprovokasi China, yang dapat merespons dengan hambatan non-tarif dan pembatasan pariwisata. 

Pada Mei lalu, China mengumumkan kebijakan baru yang memungkinkan penjaga pantai menahan orang asing tanpa pengadilan selama 60 hari.

Kebijakan transparansi Filipina telah mengejutkan negara-negara tetangganya, seperti Vietnam dan Malaysia, yang lebih berhati-hati dalam sengketa maritim dengan China. Diplomat Asia yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa Filipina telah menyusun strategi baru untuk menghadapi Beijing.

Baca Juga: China: AS Provokasi Perlombaan Senjata di Laut China Selatan

Aliansi dengan AS menjadi aspek kunci dari pendekatan Manila. Pada Mei lalu, kedua negara memperjelas bahwa perjanjian pertahanan mereka mencakup penjaga pantai. Marcos juga berpartisipasi dalam pertemuan puncak dengan AS dan Jepang pada April.

Beberapa cendekiawan China, seperti Zha Daojiong dari Universitas Peking, mengatakan bahwa situasinya menemui jalan buntu dan China akan tetap reaktif terhadap konflik di Second Thomas Shoal untuk menjaga klaim mereka.

Filipina terus mendorong diplomasi meskipun tantangan di Laut China Selatan tetap tinggi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×