Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia, banyak perusahaan yang meminta para karyawannya untuk bekerja dari rumah, termasuk raksasa teknologi California, Google.
AP melaporkan bahwa Google sudah memberlakukan sistem kerja dari rumah untuk 200.000 karyawan dan kontraktor mereka.
Google menyadari betul bahaya virus corona yang bisa dengan cepat menyebar di tengah masyarakat saat ini. Belum lagi angka peningkatan kasus di AS juga semakin tinggi beberapa waktu terakhir.
Pada hari Senin (27/7) kemarin, CEO Google Sundar Pichai mengeluarkan keputusan baru terkait sistem kerja dari rumah. Sang CEO memutuskan perpanjangan waktu penutupan kantor Google sampai tahun depan.
Baca Juga: Masih curiga, AS tuduh China gunakan TikTok untuk ikut campur dalam pemilu AS
"Saya paham bahwa perpanjangan waktu ini akan meninmbulkan perasaan campur aduk dan saya hanya ingin memastikan kalian (karyawan) menjaga diri masing-masing," ungkap Pichai dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari AP.
Perpanjangan waktu kerja dari rumah ini diprediksi akan merubah pola kerja perusahaan secara keseluruhan. Termasuk unit bisnis lainnya yang ada di bawah Alphabet Inc.
Google sendiri sudah mempersilakan karyawannya untuk bekerja dari rumah bahkan sebelum WHO mengumumkan kondisi pandemi pada 11 Maret lalu. Langkah yang sama juga diambil oleh sejumlah perusahaan teknologi lainnya.
Awalnya Google berharap bisa mulai kembali bekerja di kantor pada musim panas tahun ini. Sayang, pandemi justru terlihat semakin parah, terutama di AS.
Kini pembukaan kembali kantor Google terpaksa ditunda hingga tahun depan. Rencananya kantor akan dibuka kembali pada bulan Januari, tapi sekarang ada kemungkinan baru akan dibuka pada Juli 2021.
Baca Juga: Kongres AS minta Apple dan Google untuk awasi aplikasi asing
Tentunya perpanjangan masa kerja di rumah ini bertujuan untuk melindungi semua karyawan dari ancaman virus corona. Di sisi lain Google juga memikirkan sulitnya karyawan yang terpaksa bekerja dari rumah.
Google mulai khawatir akan performa karyawannya yang memiliki anak dan harus membantu sang anak untuk bersekolah dari rumah. Konsentrasi yang terbagi dikhawatirkan dapat menurunkan performa kerja.
"Saya berharap kebijakan ini akan memberikan fleksibilitas yang Anda butuhkan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan mengurus keluarga Anda selama 12 bulan ke depan," tulis Pichai.
Pichai yang juga menjadi CEO Alphabet Inc. dalam pernyataannya menyebutkan bahwa pihaknya sudah mulai membuka beberapa kantor yang terletak di 42 negara berbeda.
Meskipun begitu, kantor pusat Google di California tetap akan ditutup sampai Juni 2021 dan dibuka kembali pada Juli. Keputusan ini memengaruhi lebih dari 123.000 karyawan Google dan perusahaan Alphabet lainnya, serta 80.000 kontraktor yang biasanya bekerja di sana.
Baca Juga: Maksimalkan kelas online, Google beri pelatihan 1 juta guru di India