Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Beragam entitas pemerintah China telah mengalokasikan 110,48 miliar yuan atau US$ 16 miliar anggaran penanganan virus corona (Covid-19) per 4 Maret 2020. Mengutip artikel yang dimuat Reuters, Kamis (5/3) Wakil Menteri Keuangan China Xu Hongcai menjelaskan, dari jumlah dana tersebut, sekitar 71,43 miliar yuan telah digunakan.
Artinya jumlah anggaran yang tersisa untuk dibelanjakan saat ini mencapai 39,05 miliar yuan atau setara US$ 5,62 miliar.
Baca Juga: Kim Jong Un kirim surat untuk hibur Korea Selatan yang terkena wabah corona
Dengan pendanaan yang jumbo tersebut, pemerintah China memastikan operasional pemerintah daerah di tengah wabah virus corona tetap lancar. Xu juga menegaskan bahwa Kementerian Keuangan akan terus memastikan kebutuhan pendanaan di Provinsi Hubei, pusat wabah bakal terpenuhi.
Di sisi lain, pihaknya juga memperingatkan ke publik bahwa penyebaran wabah ini untuk sementara waktu dapat mempengaruhi perolehan pendapatan pemerintah. Kendati demikian, Ia memperkirakan tekanan pada posisi fiskal pemerintah sudah mulai berkurang lantaran ekonomi berangsur pulih.
Kementerian Keuangan China juga menambahkan, pihak pemerintah pusat akan meluncurkan langkah-langkah strategis dalam waktu dekat secara bertahap. Langkah ini diharap bisa memberikan dorongan pada sektor yang terkena virus. Sayangnya, Ia belum dapat menjelaskan lebih lanjut bentuk stimulus yang bakal dirilis.
Yang pasti, China sebelumnya sudah mengatakan dan mengkaji kebijakan pemotongan pajak bertahap untuk membantu perusahaan di segmen kecil dan menengah (UMKM) yang kesulitan untuk ekspansi di tengah tekanan ekonomi.
Baca Juga: State Bank of India diminta akuisisi YES Bank yang sedang kekurangan modal
Apalagi, negeri tirai bambu ini mencatat adanya peningkatan jumlah kasus virus corona baru pada hari pekan ini di Wuhan, ibukota provinsi Hubei dan lokasi yang diyakini menjadi tempat lahir virus corona. "Beberapa pemerintah daerah menghadapi kesulitan pendanaan," ujar Liu Jinrun, seorang pejabat di Kementerian Keuangan.
Xu di lain pihak mengatakan bahwa pendapatan fiskal di Hubei saat ini relatif stabil di bulan Januari. Kendati demikian, Ia tak menampik bahwa kondisi keuangan di Hubei memburuk pada bulan Februari, lantaran provinsi tersebut hanya memiliki pendapatan bersifat tak pasti (sporadis).
Lebih lanjut, Ia menegaskan pihak Kementerian sedang meningkatkan pembayaran transfer ke pemerintah daerah, terutama wilayah-wilayah yang terpukul oleh wabah virus.
Baca Juga: Kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Jepang ditunda karena virus corona
China tak sendirian, sebelumnya Bank Dunia juga menyatakan telah menganggarkan US 12 miliar atau setara dengan Rp 168 triliun untuk membantu berbagai negara mengatasi dampak kesehatan dan ekonomi dari wabah virus Corona.
Dana tersebut merupakan buah kolaborasi antara Bank Dunia dengan International Development Association (IDA), International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan International Finance Corporation (IFC). Sumber dana untuk menghadapi virus corona tersebut, berasal dari IBRD sebesar US$ 2,7 miliar, IDA sebesar US$ 1,3 miliar, portofolio Bank Dunia US$ 2 miliar, dan IFC sebesar US$ 6 miliar.
Catatan saja, per Kamis (5/3) Covid-19 sudah menyebar ke 86 negara. Jumlah kasus mencapai 95.609 orang dengan total kematian 3.287 orang serta 53.704 dinyatakan sembuh. Dari jumlah tersebut 38.618 orang dinyatakan positif namun 83% sudah masuk dalam kondisi stabil.
Baca Juga: Wabah virus corona berdampak signifikan terhadap penjualan Hugo Boss