CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Hasil otopsi: George Floyd terinfeksi virus corona


Kamis, 04 Juni 2020 / 10:38 WIB
Hasil otopsi: George Floyd terinfeksi virus corona
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Putih terkait kematian George Floyd. REUTERS/Jonathan Ernst


Sumber: NBC News,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MINNEAPOLIS. Kematian George Floyd masih menarik mata dunia. Hasil otopsi terkini menunjukkan, Geoge Floyd dites positif virus corona berminggu-minggu sebelum kematiannya.

Melansir NBCNews, dokumen setebal 20 halaman yang dirilis oleh Kantor Pemeriksa Medis Kabupaten Hennepin mengatakan bahwa pengetesan yang dilakukan pada 3 April terhadap George Floyd positif untuk kode genetik virus, atau RNA.

Karena RNA itu dapat tetap berada dalam tubuh seseorang selama berminggu-minggu setelah penyakitnya hilang, otopsi mengatakan, tes positif kedua setelah kematiannya kemungkinan berarti bahwa Floyd, 46 tahun, tidak menunjukkan gejala dari infeksi sebelumnya ketika dia meninggal pada 25 Mei.

Baca Juga: Iran, Rusia, China, Turki merayakan kekacauan di Amerika

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan tes RNA positif tidak selalu berarti virus itu menular. Belum jelas apakah Floyd mengalami gejala pada awal tahun atau merupakan pembawa (carrier) yang tidak menunjukkan gejala.

Sebelumnya, Reuters memberitakan, dua orang dokter yang melakukan otopsi independen terkait kematian George Floyd mengatakan pada hari Senin bahwa ia meninggal karena sesak napas dan kematiannya adalah aksi pembunuhan.

Melansir Reuters, para dokter juga mengatakan George Floyd tidak memiliki kondisi medis dasar yang berkontribusi pada kematiannya. Dijelaskan pula, ia kemungkinan meninggal sebelum dimasukkan ke dalam ambulan.

Baca Juga: Menentang rasisme, Paus Fransiskus serukan rekonsiliasi di Amerika Serikat

Hasil otopsi independen itu bertentangan dengan temuan awal otopsi resmi oleh Pemeriksa Medis Kabupaten Hennepin, yang dikutip dalam dokumen tuntutan pengadilan terhadap petugas polisi yang mendorong lututnya ke leher George Floyd selama beberapa menit.

Temuan awal itu mengatakan tidak ada bukti pencekikan traumatis. Ia juga mengatakan penyakit arteri koroner dan hipertensi juga kemungkinan berkontribusi pada kematian George Floyd. Laporan otopsi lengkap kabupaten belum dirilis. Kemudian pada hari Senin, pemeriksa medis menyatakan kematian George Floyd adalah pembunuhan.

Baca Juga: Duh, Menteri Pertahanan AS sebut tempat-tempat aksi protes sebagai battlespace

"Buktinya konsisten dengan asfiksia mekanik sebagai penyebab kematian dan pembunuhan sebagai cara kematian," kata Dr. Allecia Wilson dari University of Michigan, salah satu dari dua dokter forensik yang melakukan otopsi independen, kepada Reuters.

Dalam video yang beredar viral, tampak George Floyd memohon untuk menyerah dan mengatakan berulang kali bahwa dia tidak bisa bernapas ketika seorang perwira polisi Derek Chauvin menjjepit leher George Floyd dengan kuat selama hampir sembilan menit. Dua petugas lainnya menekan dengan lutut ke punggung George Floyd.

Baca Juga: Solidaritas untuk George Floyd pemain Chelsea berlutut membentuk formasi huruf H

Chauvin, yang berkulit putih dan telah dipecat dari departemen kepolisian Minneapolis, ditahan dengan tuduhan pembunuhan tingkat tiga pada pekan lalu.

Akan tetapi, Dr. Michael Baden, yang juga mengambil bagian dalam otopsi independen atas perintah keluarga George Floyd, mengatakan bahwa tindakan dua petugas lainnya juga menyebabkan George Floyd berhenti bernapas.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×