Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Negara-negara tersebut telah menepis tuduhannya, dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut mempromosikan kepentingan para anggotanya dan negara-negara berkembang pada umumnya.
Berdasarkan data yang diberikan kepada Reuters oleh sumber-sumber perdagangan, India adalah pembeli minyak mentah terbesar dari Rusia, mengimpor sekitar 1,75 juta barel minyak Rusia per hari dari Januari hingga Juni tahun ini, naik 1% dari tahun lalu.
India mulai mengimpor minyak dari Rusia karena pasokan tradisional dialihkan ke Eropa setelah pecahnya konflik Ukraina, kata juru bicara India, menyebutnya sebagai "kebutuhan yang didorong oleh situasi pasar global."
Juru bicara tersebut juga mencatat perdagangan bilateral Barat, khususnya Uni Eropa, dengan Rusia: "Ini menunjukkan bahwa negara-negara yang mengkritik India justru terlibat dalam perdagangan dengan Rusia."
Terlepas dari penolakan pemerintah India, kilang-kilang utama negara itu menghentikan pembelian minyak Rusia minggu lalu, kata sumber-sumber kepada Reuters.
Diskon untuk pemasok lain menyempit setelah Trump mengancam tarif yang tinggi terhadap negara-negara yang melakukan pembelian tersebut.
Para pejabat pemerintah India membantah adanya perubahan kebijakan.
Tonton: Trump Hadang Rencana Ekspansi Apple di India, Minta Fokus Ekspansi di AS
Perusahaan penyulingan minyak terbesar di negara itu, Indian Oil Corp, telah membeli 7 juta barel minyak mentah dari Amerika Serikat, Kanada, dan Timur Tengah, menurut empat sumber perdagangan kepada Reuters pada hari Senin.
India juga merasa frustrasi karena Trump berulang kali mengklaim dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas gencatan senjata India-Pakistan yang diumumkannya di media sosial pada bulan Mei, yang menghentikan permusuhan selama berhari-hari antara kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir tersebut.
Ketidakpastian pemerintahan Trump menciptakan tantangan bagi Delhi, kata Richard Rossow, kepala program India di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington.
"Pembelian energi dan pertahanan India yang berkelanjutan dari Rusia menghadirkan tantangan yang lebih besar, karena India merasa tidak dapat memprediksi bagaimana pemerintahan Trump akan mendekati Rusia dari bulan ke bulan," ujarnya.