Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Toyota Motor Corp. mencatatkan peningkatan penjualan pada Oktober karena permintaan Amerika Serikat (AS) membantu menutupi penurunan di Tiongkok dan Jepang. Hal ini ditopang oleh permintaan yang kuat untuk Crossover Compact RAV4 dan kendaraan lainnya.
Penjualan global di Daihatsu Motors Co. dan Hino Motors Ltd naik 3% dari tahun sebelumnya menjadi 1 juta unit. Kemudian penjulaan kendaraan Toyota dan lexus naik 12% di AS. Namun, penjualan di Tiongkok justru tercatat turun 6,6% dan dan di Jepang turun 4,3%.
Baca Juga: Toyota, Honda, dan Suzuki Investasi Besar di India, Geser Ketergantungan dari China
Dari sisi produksi, produksi global tercatat naik 4% menjadi 926.987 mobil dari tahun sebelumnya, sementara penjualan di seluruh dunia naik 2% menjadi 922.087 kendaraan. Data di AS menunjukkan produksi melonjak 26% untuk bulan ini,
Angka-angka tersebut telah menunjukkan bahwa perusahaan terbesar di Jepang semakin mengandalkan pasar Amerika Utara meskipun diberlakukan tarif impor atas mobil dan suku cadang yang diimpor ke AS oleh Presien Donald Trump.
Baca Juga: Toyota Optimistis Hadapi Tarif AS, Naikkan Proyeksi Laba Tahun Fiskal 2026
Awal bulan ini, Toyota pun baru saja menaikkan proyeksi laba operasional tahunannya. Produsen mobil ini memproyeksikan laba sebesar 3,4 triliun yen untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2026. Padahal sebelumnya, perseroan telah mengantisipasi kerugian sebesar 1,4 triliun yen terhadap laba akibat tarif 15% yang ditetapkan Trump.
Faktanya, penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai malah melonjak 74% dari tahun sebelumnya menjadi 18.332 secara global.













