kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini 10 kota paling nyaman ditinggali pada tahun 2019


Kamis, 05 September 2019 / 09:58 WIB
Ini 10 kota paling nyaman ditinggali pada tahun 2019
ILUSTRASI. Lima Kota Termahal di Dunia - Sydney-Australia


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wina menjadi kota paling layak ditinggali dari 140 kota yang disurvei oleh The Economist Intelligence Unit (EIU). Ini adalah peringkat tertinggi ibu kota Austria ini setelah sejak tahun lalu menggeser Melbourne dari daftar The Most Liveable City.

Melbourne yang menyandang gelar ini dalam tujuh tahun berturut-turut hingga 2017 harus puas di posisi kedua dengan selisih skor tipis.  Wina mengantongi skor 99,1 dari poin penuh 100. Sedangkan Melbourne memiliki skor 98,4.

Baca Juga: Harga rumah di Australia mencapai rekor kenaikan tercepat sejak tahun 2017

Dua kota Australia lain pun masuk daftar 10 besar, yakni Sydney di peringkat ketiga dan Adelaide di posisi 10. Dari benua Eropa, hanya Kopenhagen, Denmark yang juga masuk 10 besar, tepatnya di posisi sembilan. 

Sementara Jepang memiliki dua kota yang bisa menjadi tempat tinggal terbaik. Kanada bahkan memiliki tiga kota yang masuk dalam 10 besar.

Berikut daftar 10 kota yang paling layak ditinggali 2019 menurut EIU:

  1. Wina, Austria
  2. Melbourne, Australia
  3. Sydney, Australia
  4. Osaka, Jepang
  5. Calgary, Kanada
  6. Vancouver, Kanada
  7. Toronto, Kanada
  8. Tokyo, Jepang
  9. Kopenhagen, Denmark
  10. Adelaide, Australia

Baca Juga: Mengapa orang-orang terkaya Hong Kong turun gelanggang minta demo diakhiri?

Kota-kota yang masuk dalam daftar 10 besar ini tidak berubah meski ada sedikit pergeseran. Sydney naik dari peringkat lima ke peringkat tiga karena perbaikan skor budaya dan lingkungan.

Perbaikan peringkat pun terjadi pada 56 kota dalam lima tahun terakhir. "Perbaikan sejumlah kota cukup tinggi tapi berasal dari basis yang rendah seperti Tripoli di Libya dan Jakarta di Indonesia," ungkap EIU dalam laporan The Global Liveability Index 2019 yang dirilis Rabu (4/9). Asal tahu, tahun lalu Jakarta menduduki peringkat 119.

Empat kota mencatat perbaikan yang luar biasa. Keempat kota ini adalah Abidjan, Pantai Gading; Hanoi, Vietnam; Kiev, Ukrai; dan Belgrade, Serbia. Peringkat Belgrade melonjak dari 82 ke 77 yang merupakan hasil dari perbaikan infrastruktur dan pelayanan kesehatan.

Hanoi mencatat perbaikan di seluruh sektor dengan kondisi stabilitas yang lebih tinggi, budaya, pendidikan, dan infrastruktur. Peringkat Kiev membaik setelah rampungnya pemilihan umum yang mengembalikan stabilitas keamanan ibu kota Ukraina ini.

Baca Juga: Miliarder James Dyson beli hunian mewah kedua di Singapura senilai US$ 33 juta

EIU memeringkat 140 kota ini berdasarkan sejumlah kategori yang dipecah menjadi subkategori. Pemecahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa skor mencakup sebanyak mungkin indikator.

Penilaian indikator terdiri dari acceptable, tolerable, uncomfortable, undesirable, dan intolerable. Ada lima kategori yang masing-masing terdiri dari beberapa indikator.

Lima kategori penilaian ini adalah:

  1. Stabilitas
  2. Layanan Kesehatan
  3. Budaya dan Lingkungan
  4. Pendidikan
  5. Infrastruktur



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×