kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Ini Ancaman Terbaru Iran kepada Donald Trump


Senin, 30 Juni 2025 / 07:55 WIB
Ini Ancaman Terbaru Iran kepada Donald Trump
ILUSTRASI. Iran memperingatkan Donald Trump untuk menghentikan pernyataan dengan nada yang tidak sopan terhadap pemimpin tertinggi Teheran. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan Presiden Donald Trump pada hari Jumat (27/6/2026) untuk menghentikan pernyataan dengan nada yang "tidak sopan" terhadap pemimpin tertinggi Teheran. Jika tidak, Trump akan menghadapi konsekuensi serius.

Melansir Fox News, dalam unggahan yang ditulis secara blak-blakan di media sosial X, Araghchi mengatakan jika Trump benar-benar menginginkan kesepakatan dengan Iran, ia harus menunjukkan rasa hormat alih-alih menghina Ayatollah Ali Khamenei.

Araghchi menulis bahwa Trump harus menyingkirkan nada tidak sopan dan tidak dapat diterima terhadap Khamenei dan berhenti menyakiti jutaan pengikut setia [Khamenei].

Araghchi menulis, "Kompleksitas dan keuletan orang Iran terkenal di karpet megah kami, ditenun melalui kerja keras dan kesabaran yang tak terhitung jumlahnya. Namun sebagai suatu bangsa, premis dasar kami sangat sederhana dan lugas: kami tahu nilai kami, menghargai kemerdekaan kami, dan tidak pernah membiarkan orang lain menentukan nasib kami."

Kalimat Araghchi yang paling provokatif muncul saat ia mengejek ketergantungan Israel pada AS selama konfrontasi militer baru-baru ini.

"Rakyat Iran yang Hebat dan Berkuasa, yang menunjukkan kepada dunia bahwa rezim Israel TIDAK PUNYA PILIHAN selain BERLARI ke 'Ayah' untuk menghindari dihancurkan oleh Rudal kita," tulisnya, mengacu pada intervensi AS dalam menyerang situs nuklir Iran.

Tudingan itu merupakan referensi tajam terhadap aliansi AS dan Israel yang telah berlangsung lama dan upaya yang tidak terlalu halus untuk menggambarkan Israel sebagai negara yang lemah dan bergantung.

Baca Juga: Trump Bandingkan Serangan AS ke Iran dengan pengeboman Hiroshima

Postingan itu diakhiri dengan ancaman yang jelas.

"Jika Ilusi mengarah pada kesalahan yang lebih buruk, Iran tidak akan ragu untuk mengungkap Kemampuan Nyatanya, yang pasti akan MENGAKHIRI Delusi apa pun tentang Kekuatan Iran. Niat baik menghasilkan niat baik, dan rasa hormat menghasilkan rasa hormat," tegasnya.

Seruan Araghchi muncul beberapa hari setelah perang antara Iran dan Israel berakhir dan kurang dari seminggu setelah serangan udara AS yang diperintahkan oleh Trump menghancurkan situs nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Konflik selama 12 hari itu berakhir pada tanggal 24 Juni di bawah gencatan senjata yang ditengahi AS, namun ketegangan pascaperang masih tinggi. 

Khamenei menyatakan bahwa Teheran telah mengalahkan Israel dan bahkan memberi Washington "tamparan" dalam konfrontasi tersebut.

Baca Juga: Trump Izinkan China Beli Minyak Iran, Tapi AS Tegaskan Sanksi Tetap Berlaku




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×