Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat
Sultan Haitham bin Tariq juga menyerukan upaya untuk mengembangkan negara penghasil minyak ini dan berjanji untuk terus bekerja untuk meningkatkan "standar hidup" rakyat Oman.
Sultan merupakan pengambil keputusan terpenting Oman, dan juga memegang posisi perdana menteri, komandan tertinggi angkatan bersenjata, menteri pertahanan, keuangan dan urusan luar negeri.
Konstitusi Oman menetapkan bahwa seorang pengganti harus ditunjuk oleh keluarga kerajaan dalam waktu tiga hari sejak tahta kosong.
Baca Juga: Dilema China dalam konflik panas Amerika Serikat versus Iran
Sultan Qaboos merupakan salah satu penguasa terlama di Timur Tengah yang menjaga netralitas negara di kawasan tersebut. Ia wafat karena sakit selama beberapa waktu dan diyakini menderita kanker usus besar.
Sultan Qaboos 79 tahun memerintah Oman sejak menggulingkan ayahnya dalam kudeta tak berdarah pada tahun 1970.
Dia tidak memiliki anak dan belum pernah secara terbuka menunjuk seorang penerus untuk memerintah Oman yang berpopulasi 4,5 juta penduduk.
Pengamat Oman mengatakan tiga sepupu sultan - termasuk Haitham bin Tariq - memiliki peluang terbaik.
Mahjoob Zweiri, seorang profesor di Pusat Studi Teluk Universitas Qatar, mengatakan mempertahankan status Oman sebagai "negara yang matang" akan menjadi tugas penting pada saat negara itu menghadapi sejumlah tantangan termasuk pengangguran.
"Dalam masalah regional ... peran yang dimainkan Oman sejauh ini adalah signifikan. Ini menegaskan pentingnya Oman secara regional dan internasional," katanya. "Saya pikir ini kemungkinan akan berlanjut".
Mengomentari peran mediasi Oman secara regional dan internasional, Zweiri mengatakan, sultan yang baru "sangat dekat" dengan proses pengambilan keputusan dan menyadari apa yang diperlukan dalam upaya tersebut.
"Saya tidak berharap benar-benar ada perubahan besar dalam semua itu. Saya pikir Oman akan terus memainkan peran positif itu, meredakan banyak konflik, karena mereka mencari stabilitas dan keamanan untuk kawasan itu," ulasnya
Pengangkatan Haitham bin Tariq sebagai sultan terjadi pada saat Dewan Kerjasama Teluk menjadi sangat terpecah setelah blokade yang dipimpin Arab Saudi melawan Qatar.
Kondisi Teluk makin panas pada saat ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.
Baca Juga: Mengapa Donald Trump memprovokasi Iran untuk menyerang pasukan AS?
Pada 2015, Oman memainkan peran penting dalam negosiasi rahasia yang mengarah ke kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015. Namun belakangan, pada 2018 AS menarik diri dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi ekonomi yang mencekik terhadap Iran.