kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Israel Kerahkan Tank ke Deir Al-Balah di Gaza, Keluarga Sandera Khawatir


Senin, 21 Juli 2025 / 16:54 WIB
Israel Kerahkan Tank ke Deir Al-Balah di Gaza, Keluarga Sandera Khawatir
ILUSTRASI. Pasukan tank Israel untuk pertama kalinya memasuki wilayah selatan dan timur kota Deir Al-Balah di Gaza pada Senin (21/7), sebuah area yang menurut sumber militer Israel diyakini menjadi lokasi sebagian sandera yang masih ditahan. REUTERS/Raneen Sawafta  


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Khalil Al-Deqran, mengatakan bahwa staf medis hanya mengandalkan satu kali makan sehari, sementara ratusan warga datang ke rumah sakit setiap hari dalam kondisi kelelahan karena kelaparan.

Sedikitnya 67 orang tewas akibat tembakan Israel pada Minggu saat mereka menunggu bantuan dari truk PBB yang hendak memasuki Gaza.

Baca Juga: Serangan Udara Israel ke Damaskus Guncang Pasar Kripto, Harga Bitcoin Turun Tajam

Militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan peringatan ke arah ribuan warga di Gaza utara karena dianggap sebagai “ancaman langsung.”

Mereka menambahkan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan angka korban mungkin dilebih-lebihkan, dan bahwa pihaknya “sama sekali tidak berniat menargetkan truk bantuan kemanusiaan.”

Serangan terbaru dan meningkatnya jumlah korban jiwa ini diperkirakan akan mempersulit pembicaraan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, dengan dukungan Amerika Serikat (AS).

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya marah atas meningkatnya jumlah korban jiwa dan krisis kelaparan yang terjadi di Gaza, yang dapat berdampak buruk pada negosiasi gencatan senjata yang tengah berlangsung di Doha.

Israel dan Hamas terlibat dalam pembicaraan tidak langsung di Doha untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari dan pertukaran sandera, meskipun belum ada tanda-tanda kemajuan signifikan.

Baca Juga: Rudal Israel Tewaskan Anak-Anak Pengambil Air di Gaza, IDF Sebut Kesalahan Teknis

UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, menyatakan dalam unggahan di X pada Senin bahwa mereka menerima pesan-pesan putus asa dari Gaza yang memperingatkan tentang kelaparan, termasuk dari staf mereka sendiri. Harga pangan di dalam Gaza dilaporkan melonjak hingga 40 kali lipat.

“Padahal, tepat di luar Gaza, UNRWA memiliki persediaan makanan cukup untuk seluruh populasi selama lebih dari tiga bulan. Hentikan pengepungan dan izinkan bantuan masuk dengan aman dan dalam skala besar,” kata UNRWA.

Militer Israel sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya menganggap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sebagai hal yang sangat penting, dan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memfasilitasi distribusinya.

Perang ini dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan membawa 251 sandera ke Gaza, menurut data Israel.

Kampanye militer Israel terhadap Hamas di Gaza sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 58.000 warga Palestina, mengungsikan hampir seluruh populasi, dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah di wilayah tersebut.




TERBARU

[X]
×